Lady Gaga Batal, Promotor Tetap Go Public

Lady Gaga disambut penggemar di Jepang
Sumber :
  • REUTERS/ Toru Hanai

VIVAnews - Promotor konser Lady Gaga, PT Prima Java Kreasi atau yang sering dikenal Big Daddy Entertainment Group, menyatakan akan tetap go public meski konser tersebut terancam batal.

Presiden Direktur PT Java Prima Kreasi, Michael Rusli, mengatakan, penolakan sejumlah organisasi massa terhadap Lady Gaga tak mengganggu rencana Big Daddy menjual sahamnya di lantai Bursa Efek Indonesia.

Michael menuturkan, perusahaannya masih tetap mempersiapkan proses penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). "Rencana IPO tetap tahun ini. Kami lihat momentum, karena kondisinya sekarang banyak sentimen negatif," kata Michael di Jakarta, Rabu 16 Mei 2012.

Menurut dia, pada awalnya perusahaan mempunyai kebutuhan dana yang tidak sedikit. Namun, dia menegaskan, akhir 2011 perusahaan telah mendapatkan dana segar dari beberapa investor, sehingga saat ini kebutuhan dana sudah tercukupi.

Masuknya investor tersebut tidak akan mempengaruhi Big Daddy untuk tetap berencana mencatatkan saham perusahaan di bursa efek. "Persiapannya sudah lumayan matang. Karena persiapan sudah sejak tahun lalu," katanya.

Untuk kepastian proses IPO, promotor yang sukses mendatangkan Il Divo dan Roxette ini masih menunggu situasi yang lebih kondusif. Dia menuturkan, kondisi Eropa saat ini menjadi ketakutan tersendiri bagi para pelaku pasar.

"Lihat saja dari Eropa, Yunani, semuanya membuat bursa saham negatif, sehingga IPO ini tergantung pada manajemen dan pemegang saham," ungkapnya.

Perusahaan ini pada awalnya akan menggelar IPO awal 2012. Ternyata, rencana tersebut harus tertunda. Bahkan, sebelumnya, perusahaan pernah menyatakan jika mundurnya rencana IPO ini karena perusahaan tengah fokus mengerjakan konser Lady Gaga Juni mendatang.

Indonesian Government to Provide Incentive for Apple Investment

Tapi, seperti ramai diberitakan, konser tersebut banyak mendapat penolakan.

Selain bergerak sebagai promotor pertunjukan, perusahaan yang tengah menggarap bisnis sport, atau family show ini akan melepas 35-40 persen sahamnya dengan target dana Rp200-300 miliar.

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek tersebut. Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang kepada pihak asing Rp200 miliar. "Tahun lalu, kami memperoleh suntikan dana Rp200 miliar," kata dia. (art)

Ilustrasi Samsat untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Ingat Lagi, Pajak Progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Kedua Bakal Dihapus

Pemerintah berencana menghapus pajak progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) II di seluruh Indonesia per 1 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024