- REUTERS/Parivartan Sharma
VIVAnews - Ekonomi India tengah berada dalam ancaman. Sebab, nilai tukar mata uang rupee terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus merosot ke level terendahnya sepanjang sejarah negara tersebut.
Pada awal perdagangan Rabu waktu setempat, rupee tercatat turun ke level 55,82 per dolar AS. Melemah dibandingkan posisi sehari sebelumnya yang menguat terhadap mata uang AS di 55,39 per dolar AS.
Seperti dikutip laman BBC, Kamis, 24 Mei 2012, pelemahan nilai tukar rupee terjadi di tengah pelambatan pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Faktor inflasi yang terus meningkat juga mendorong pelemahan yang makin besar.
Pelemahan mata uang negara yang digadang-dagang bakal menjadi pemimpin perekonomian Asia ini dimulai sejak Agustus tahun lalu. Hingga saat ini, pelemahan nilai tukar rupee tercatat telah mencapai 26 persen.
Sejumlah laporan telah menyarankan bank sentral India, the Reserve Bank of India, agar melakukan intervensi dengan menjual dolar yang dimilikinya. Langkah itu diharapkan bisa mengurangi pelemahan lebih dalam.
Sementara itu, Menteri Keuangan India, Pranab Mukherjee menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk menekan volatilitas pasar uang India sekaligus menguatkan nilai tukar rupee.
Pada awal bulan ini, bank sentral India meminta eksportir untuk mengonversikan 50 persen dari kepemilikan mata uang asing mereka ke dalam rupee. Diharapkan langkah itu bisa memicu penguatan nilai tuker rupee.
Bank Sentra India juga meminta pelaku ekspor agar membeli mata uang asing, setelah seluruh uang berdenominasi asing yang dimilikinya dalam kas telah dihabiskan.
Sayangnya, berbagai langkah itu belum menunjukkan keberhasilan dalam mencegah pelemahan rupee terhadap dolar AS lebih dalam. (asp)
Anak Ungkap Kondisi Terkini Tukul Arwana
Lantas, bagaimana kondisi terkini Tukul Arwana? Saat dihubungi awak media, putra dari Tukul Arwana, Ega Prayudi mengungkap kondisi sang ayah.
