Ambisi Tiga Calon Dewan Komisioner OJK

Wadirut Bank Mandiri Riswinandi
Sumber :
  • Bank Mandiri

VIVAnews- Hari ini, Komisi Keuangan dan Perbankan DPR memulai uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebanyak tiga calon yang diuji yaitu Mulia P Nasution, Riswinandi, dan Nelson Tampubolon.

Dalam pemaparannya, Mulia memiliki visi agar OJK melakukan pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan secara terpadu, independen, dan akuntabel dengan sumber daya manusia yang berintegritas serta profesional. Misi lainnya yaitu bagaimana OJK dapat melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

"Misi lainnya, menjalin kerja sama kelembagaan dan mewujudkan pasar yang sehat," ujar Mulia di depan anggota Komisi XI, DPR, Jakarta, Kamis 7 Juni 2012.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Riswinandi, mengatakan, jika terpilih menjadi Dewan Komisioner OJK, ia akan menjunjung tinggi integritas dan membentuk sistem pengaturan perbankan yang sehat.

"Kami ingin membentuk OJK yang tangguh dan memiliki daya saing tinggi," ujarnya.

Riswinandi memaparkan, jika terpilih, OJK juga akan memperkuat sistem pengawasan, tata kelola yang baik, serta koordinasi OJK dengan badan instansi lainnya. Ia menilai masa transisi OJK terlalu singkat. "Bagaimana mengimplementasikan proses pengalihan ini? Enam bulan pertama akan banyak diambil keputusan strategis untuk menentukan arah kebijakan yang diambil," ujarnya.

Enam bulan selanjutnya, Riswinandi melanjutkan, akan ada perluasan koordinasi dengan Bank Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengawal masa transisi ini diperlukan penyempurnaan rekrutmen, dan nilai budaya kerja yang baik.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

"Masa transisi harus direncanakan secara matang dan sebaik-baiknya, sehingga tidak mengganggu kinerja industri jasa keuangan," ujarnya.

Sementara itu, calon lainnya, Nelson Tampubolon, berjanji, jika terpilih menjadi Dewan Komisioner OJK, ia akan mengembangkan perbankan syariah di Indonesia. Mantan pegawai BI ini menilai porsi pangsa pasar bank syariah masih cukup besar untuk dikembangkan. Diperlukan pelayanan unggul agar mampu bersaing dengan bisnis perbankan syariah di Malaysia.

"Saya rasa kita sepakat daya tahan perbankan syariah itu sebenarnya jauh lebih kuat dari perbankan konvensional. Sehingga harus menjadi program OJK untuk mengembangkan syariah ke depan," kata Nelson.

Menurut dia, saat ini perbankan syariah masih lemah di bidang sumber daya manusia. Layanan produk juga masih standar dan kurangnya edukasi serta sosialisasi. Nelson menuturkan, yang membedakan antara bank konvensional dan syariah, adalah dari sisi underlying atau penjaminan. (art)

Pemain Timnas Indonesia U-23

Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick

Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024