- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - PT Pertamina untuk pemasaran Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara membuat terobosan untuk mempermudah konsumen dalam mendapatkan bahan bakar minyak non subsidi.
Menurut Fuel Industry and Marine Region III Manager, Arief Prianto, terobosan itu adalah meluncurkan agen BBM eceran berupa mobil tangki berkapasitas lima ribu liter.
"Mobil yang bergerak mirip SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) ini hanya menjual BBM jenis Solar," ujar Arief di SPBU Hayam Wuruk, Denpasar, Bali, Jumat 15 Juni 2012.
Menurut Arief, mobil tersebut dilengkapi dengan meter arus, pompa produk, dan nozzle. "Agen eceran ini akan melayani penjualan Solar non subsidi untuk berbagai kebutuhan seperti genset di perhotelan, perkantoran, usaha kecil, maupun kebutuhan pertambangan dan perkebunan," tambahnya.
Peluncuran agen BBM eceran keliling ini, dia melanjutkan, merupakan bagian dari inisiatif Pertamina untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi.
Arief menuturkan, penyebaran agen ini akan diutamakan di kawasan industri, untuk memudahkan konsumen dalam memperoleh BBM non subsidi.
Sebenarnya, menurut dia, kalangan industri telah membeli BBM non subsidi untuk memenuhi kebutuhannya yang disimpan pada tangki yang ada di lokasi industrinya.
Namun, dia melanjutkan, yang kerap menjadi masalah adalah terkadang ada kendaraan industri yang tidak selalu bisa datang ke lokasi tangki BBM, sehingga ikut mengantre di SPBU yang menyediakan BBM bersubsidi.
Agen eceran ini, Arief mengharapkan, dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang memerlukan Solar non subsidi dengan volume pembelian kecil atau di bawah 1.000 liter.
Di wilayah Bali-Nusra, Arief menyebutkan, Pertamina akan menargetkan 11 armada agen BBM eceran. Tahap pertama, di Bali akan dioperasikan satu armada milik Pertamina. Sementara itu, di Kupang, NTT, akan dioperasikan satu armada milik agen BBM Pertamina.
Secara nasional, saat ini terdapat 65 armada agen BBM Pertamina yang akan beroperasi. Rinciannya, Sumatera 12 armada, DKI-Jawa Barat-Banten enam armada, Jateng-Jatim-Balinus 21 armada, Kalimantan 20 armada, dan Sulawesi-Papua-Maluku 6 armada.
"Sampai akhir tahun akan ada sekitar 200 armada sejenis yang akan beroperasi di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, Arief menuturkan, Pertamina akan memberikan layanan "red carpet" bagi konsumen atau pembeli BBM non subsidi Pertamax.
Sementara itu, dia mengaku bahwa dalam tiga bulan terakhir kebutuhan BBM non subsidi di Bali meningkat hingga dua juta liter per bulan dari yang sebelumnya hanya 800 ribu per bulan. (art)
