PLN Khawatir Ancaman Mogok 100 Ribu Pegawai

Presiden Konfederasi Serikat Nasional Pekerja Outsourcing, Ahmad Daryoko
Sumber :
  • Puspita Dewi/ VIVAnews, Semarang

VIVAnews - Sekitar 100 ribu karyawan outsourcing PT Perusahaan Listrik Negara mengancam akan menggelar aksi mogok nasional. Mereka menuntut pemerintah menghapus sistem kerja kontrak dan outsourcing di Badan Usaha Milik Negara tersebut.

Menurut Ahmad Daryoko,  Presiden Konfederasi Serikat Nasional Pekerja Outsourcing, pekerja outsourcing yang ada di PLN meliputi operator gardu induk, administrasi, hingga pencatat meteran listrik. Pekerjaan itu,  merupakan pekerjaan pokok. Dan, para pegawai sering diminta kerja melebihi batas waktu tanpa upah lembur.

Ahmad Daryoko mengatakan, para pekerja outsourcing tersebut dikontrak secara bervariasi. Paling lama dikontrak selama 2O tahun.

"Padahal, dalam aturan perundang-undangan jelas ditulis bahwa mereka yang dikontrak selama 2 tahun berturut-turut harus diangkat menjadi pegawai tetap," ujar Daryoko di Semarang, Jawa Tengah, Selasa 19 Juni 2012.

Hari ini, serikat pekerja outsourcing PLN mengadakan pertemuan di kantor cabang PLN Jateng. Dari semua provinsi di Indonesia, hanya Aceh dan Papua yang tidak mengikuti pertemuan hari ini.

"Namun kita sudah koordinasikan lewat telepon dan mereka mendukung aksi mogok nasional apabila tuntutan kami tidak ditanggapi," tutur Ahmad Daryoko.

Sementara itu, Corporate Secretary PT PLN, Adi Supriono, mengatakan pihaknya tidak berharap ada aksi pemogokan dari para pegawai outssourcing tersebut. PLN berharap ada titik temu permasalahan ini. "Mudah-mudahan ada penyelesaian. Kita akan bicara baik-baik," kata Adi saat dikonfirmasi VIVAnews.

Diakui Adi, memang beberapa pegawai dari tenaga outsourcing ini  telah lama bekerja di PLN. Awalnya,  para pegawai ini terikat kontrak dengan koperasi PLN sebagai tenaga outsourcing.

Inggris, AS Berikan Sanksi pada Tokoh Militer Terkemuka Iran Usai Serangan Terhadap Israel

"Mungkin karena sudah terlalu lama, mereka minta diangkat jadi pegawai tetap. Tapi sebenarnya mereka kerja dengan perusahaan outsourcing yang dulu koperasi PLN," tambah Adi. (umi)

Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2024 sebesar US$407,3 miliar. Jumlah itu mengalami kenaikan US$1,6 miliar dari Januari 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024