Bakrie Buka Opsi Bayar Utang ke Credit Suisse

Kebakaran melanda lantai 20 Wisma Bakrie 2, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sumber :
  • VIVAnews/Maryadie

VIVAnews - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) telah menyiapkan 3-4 opsi untuk penyelesaian utang senilai US$437 juta kepada sejumlah kreditor internasional. Utang tersebut diperoleh Bakrie & Brothers bersama Long Haul Holding Ltd setelah mengajukan fasilitas pinjaman kepada konsorsium Credit Suisse AG cabang Singapura.

Dalam perjanjian pinjaman itu, saham Bumi Plc dijadikan sebagai agunan atau kolateral.

Direktur Keuangan Bakrie & Brothers, Eddy Suparno, mengatakan, sejauh ini pihaknya telah berbicara dengan para kreditor terkait pelunasan utang tersebut.

"Kami telah mengajukan beberapa opsi pelunasan utang. Jadi, para kreditor bisa memilih opsi-opsi tersebut. Bisa satu opsi, dua atau kombinasi beberapa opsi," kata Eddy dalam paparan publik perseroan di Hotel Grand Melia, Jakarta, Rabu 20 Juni 2012.

Menurut Eddy, perseroan juga telah mendapat kepercayaan dari para kreditor atas kepastian pelunasan utang itu. Sejauh ini, tahapan pembicaraan yang dilakukan sudah separuh jalan dan berjalan positif.

Kendati demikian, Eddy tidak mengungkapkan opsi yang dibicarakan dengan para kreditor tersebut. "Kami belum bisa sampaikan opsi itu. Intinya kami berharap pelunasan utang itu bisa secepatnya dilakukan," ungkapnya.

Sebelumnya, Bakrie & Brothers harus membayar utang kepada konsorsium Credit Suisse AG sebesar US$1,34 miliar. Utang itu jatuh tempo pada Maret lalu.

Untuk pembayaran utang itu, Bakrie & Brothers menjual sebagian sahamnya di Bumi Plc kepada perusahaan tambang batu bara Indonesia, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN). Borneo akhirnya membeli 23,8 persen saham Bumi Plc melalui Bakrie & Brothers dan Long Haul dengan nilai transaksi US$1 miliar. (ren)

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024