- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - PT Pertamina menyatakan penjualan Pertamax terus naik hingga 16,3 persen di Jabodetabek. Hal ini sejalan dengan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan penurunan harga Pertamax.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, mengatakan, adanya pembatasan BBM subsidi untuk kendaraan pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD di Jakarta selama ini meningkatkan konsumsi Pertamax sebesar 14 persen.
Data penjualan Pertamax pada 1-23 Juni 2012 mencapai 17.442 kiloliter, atau naik 16,3 persen. Penjualan Pertamax di DKI Jakarta naik 14 persen, sedangkan daerah Bogor, Depok, dan Bekasi meningkat 18 persen serta Banten tumbuh 22,7 persen.
Untuk konsumsi Premium, Hanung mengakui masih ada pertumbuhan sebesar 0,9 persen di Jabodetabek. "Peningkatan konsumsi ini lebih karena adanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujar Hanung di Jakarta, Jumat 29 Juni 2012.
Data penjualan Premium pada 1-23 Juni 2012 mencapai 312.513 kiloliter, naik 0,9 persen dibandingkan penjualan 1-23 Mei 2012 yang hanya 309.872 kiloliter. Konsumsi Premium di DKI Jakarta tumbuh 1,8 persen, Bogor, Depok, dan Bekasi naik 0,5 persen. Namun, hanya Banten yang konsumsi Premium turun 0,4 persen.
Sementara itu, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Ali Mundakir, menjelaskan, selain pelarangan penjualan BBM bersubsidi kepada kendaraan milik negara, meningkatnya penjualan Pertamax juga disebabkan faktor harga Pertamax yang terus turun.
"Jadi, saat harga Pertamax turun, kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi Pertamax ikut tumbuh. Orang sadar kalau mengonsumsi Pertamax secara ekonomi lebih irit," katanya. (art)
Lika Liku Kehidupan Soesalit Djojoadhiningrat, Pasca Ibunda RA Kartini Meninggal Dunia
Kisah Soesalit Djojoadhiningrat yang harus ditinggal meninggal ibunya ini juga menarik perhatian publik tatkala peringatan Hari Kartini pada 21 April setiap tahunnya.
