- VIVAnews.com
VIVAnews- Pemegang saham perusahaan milik Tommy Soeharto, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) menolak laporan keuangan yang diajukan direktur. Alasannya, Humpuss mengalami kerugian Rp484 miliar pada 2011.
Direktur Utama Humpuss Theo Lekatompessy menjelaskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) itu terdiri dari enam agenda, dan tiga di antaranya tidak diterima. Pemegang saham tidak menerima laporan direktur 2011, pemegang saham tidak mengesahkan hasil audit. Pemegang saham juga tidak memberikan equity charge atas laporan direktur.
"Jumlahnya hampir 80 persen pemegang saham tidak menerima. Kami tidak bisa menjawab alasannya, karena itu menjadi domain pemegang saham," kata Theo dalam paparan publik perseroan di Gedung Granadi, Jakarta, Jumat 29 Juni 2012.
Perseroan juga tidak membagikan dividen karena masih mengalami kerugian yang cukup besar. Pemegang saham juga meminta untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi perseroan tak hanya melalui jalur hukum, namun juga melalui pendekatan bisnis.
Humpuss merugi pada 2010 sebesar Rp661 miliar, dengan penjualan Rp400 miliar. Sedangkan untuk 2011, perseroan merugi Rp484 miliar dengan penjualan Rp404 miliar. Humpuss menargetkan penjualan tahun ini sebesar Rp700 miliar, dan laba Rp4 miliar. Alasannya, kerugian sebelumnya diakibatkan penggunaan kapal masih dibawah 60-70 persen. "Sehingga, kinerja kapal-kapal itu menjadi pendek dan menjadikan pendapatan menurun," ujarnya.
Theo optimis pada 2012 penggunaan kapal sudah mencapai di atas 80 persen. Saat ini, sebanyak 80-90 persen kapal mendapat kontrak jangka menengah dan panjang. Saat ini, perseroan memiliki 6 kapal di anak usahanya. Dua diantaranya milik HITS dan 16 kapal tongkang milik PT Humpuss Transportasi Curah (HTC) berjenis tongkang. "Kita masuk oil services, gas dan logistik. Di pasar lokal, penggunaan gas LPG dulu diekspor, sekarang impor. Ini peluang bagi kita," ujarnya. (eh)
Bikin Silau, Harga Emas Antam Kembali Tembus Rekor Tertinggi
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibanderol seharga Rp 1.347.000 per gram pada hari ini, Sabtu 20 April 2024.
