- PLN Jawa-Bali
VIVAnews - Pemerintah berharap PT Perusahaan Listrik Negara dapat mulai mengerjakan proyek-proyek kelistrikan di Irak pada akhir tahun ini. Kondisi infrastruktur kelistrikan Irak, khususnya distribusi listrik, masih sangat memprihatinkan.
"Dirjen Migas dan perwakilan dari Irak minta hal itu direalisasikan tahun ini," ujar Kepala Divisi Minyak dan Gas Bumi PLN, Suryadi Mardjoeki, di Jakarta, Selasa 3 Juli 2012.
Suryadi mengatakan, PLN akan mengerjakan proyek-proyek pengoperasian dan perawatan pembangkit dan distribusi listrik. Ia mengakui sistem kelistrikan di Irak usai invasi sangat buruk.
Suryadi yang beberapa waktu lalu baru pulang dari Irak ini menyatakan, setiap hari pemadaman listrik terus terjadi di Irak. Untuk itu, Irak mengundang PLN untuk membantu berbenah diri di bidang kelistrikan.
PLN sendiri siap untuk mengemban tugas melaksanakan proyek perawatan di Irak. PLN, dia melanjutkan, telah berpengalaman dalam merawat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang kebanyakan digunakan di Irak.
Suryadi mengatakan, Irak telah mencanangkan untuk menambah kapasitas pembangkit setiap tahunnya. Pada 2012, kapasitas listrik di Irak sebesar 9.000 megawatt dan akan terus berkembang menjadi 13.000 megawatt pada 2013 dan total 20.000 megawatt pada 2016. Irak akan secara masif membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).
Walaupun akan banyak membangun pembangkit, dia melanjutkan, PLN tidak akan masuk dalam proyek pembangunan pembangkit listrik. PLN akan fokus dalam mengoperasikan dan merawat pembangkit listrik yang rencananya selama selama 3-4 tahun.
Selain meningkatkan pendapatan usaha, PLN akan mendapatkan pengalaman dan relasi di dunia internasional, jika masuk menangani proyek-proyek di Irak. Ia mengaku tidak khawatir dengan situasi keamanan di negara itu. "Dari segi keamanan tidak masalah, Irak aman sekarang," katanya. (art)