Dari Cirebon, Koheri Jadi Raja Sandal Hotel

Koheri Latief
Sumber :
  • VIVAnews/Iwan Kurniawan

VIVAnews - Berawal dari keterpaksaan bertahan hidup, Koheri Latief mencoba terjun ke bisnis pembuatan sandal hotel. Kini, ia menjadi raja sandal hotel dengan memasok sandal ke puluhan hotel di Indonesia.

Kabar buruk mendatangi Koheri pada 2003, saat dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja. Berstatus pengangguran membuat Koheri berpikir keras membuka usaha agar dapat bertahan hidup. Koheri mencoba mencari ide usaha dengan mengobrol dan mendatangi rumah teman-temannya.

"Pada suatu saat saya datang ke rumah teman. Saya lihat banyak botol-botol sampo kecil untuk dipasok ke hotel di Cirebon. Saya langsung berpikir, kira-kira apa yang dibutuhkan hotel. Lalu, tercetuslah sandal," katanya kepada VIVAnews.

Pada awal membuka usaha, Koheri menggandeng perajin sandal, karena saat itu belum mempunyai ilmu membuat sandal. Untuk modal awal, Koheri menjual rumahnya seharga Rp60 juta. Usaha Koheri pun dimulai di rumah kontrakan.

Saat usaha mulai berjalan, Koheri mendapatkan pinjaman dari Bank Jabar Banten (BJB). Koheri menggunakan BJB untuk membuka relasi kepada hotel-hotel yang terletak di Jawa Barat. Satu keunggulan sandal hotel buatannya adalah bisa dipesan sesuai dengan model hotel tersebut.

Seiring dengan kesuksesan, cobaan semakin berat. Pada 2007, saat dia mencoba mengembangkan usahanya, sebuah hotel melakukan retur barang karena tidak sesuai dengan pesanan. Pada tahun tersebut, bisnis sandal yang dilakoni Koheri pun kembang kempis.

"Paling sakit hati kalau retur. Bukan karena rugi, tapi sandal yang sudah jadi tidak bisa diapa-apakan," katanya. "Didaur ulang juga tak bisa, karena sudah ada cap hotel."

Ia pun mengakui kejadian itu merupakan kelalaian terhadap keinginan konsumen. Sejak saat itu, Koheri betul-betul memperhatikan apa yang dimaui konsumen secara lebih teliti dan memperhatikan kualitas agar barang tidak diretur.

Usaha Koheri tidak sia-sia, saat ini, dia memasok sandal hotel di 50 hotel, dari bintang lima hingga kelas melati dengan omzet hingga Rp100 juta per bulan. Koheri saat ini mempekerjakan hingga 40 karyawan yang diambil di sekitar tempat tinggalnya, Cirebon.

Mimpi Koheri satu, membawa sandalnya ke hotel-hotel luar negeri. "Saya sedang mempelajari sela-sela ekspor barang melalui Bank Jabar-Banten," katanya. (art)

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang
Ilustrasi aplikasi.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Namanya Tripper, aplikasi hiburan terbaru yang dapat dinikmati penumpang sebelum, saat, dan sesudah penerbangan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024