BUMN Kelas Dunia

BNI Punya Cabang Terbanyak di Luar Negeri

Dirur BNI Gatot M Suwondo
Sumber :
  • Andika Wahyu

VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mendorong agar BUMN bisa menjadi perusahaan kelas dunia. Itu sebabnya Dahlan terus mendesak agar perusahaan-perusahaan pelat merah melebarkan sayapnya ke manca negara.

Dahlan menyatakan bahwa PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Pertamina secara resmi sudah membuka kantor cabang di Myanmar. Ini langkah bagus dan strategis sebab Myanmar sedang dalam proses menuju negara terbuka dan Indonesia harus bisa menangkap peluang itu.

Petinggi sejumlah BUMN menyambut ajakan Dahlan itu. Direktur Utama BNI, Gatot M. Suwondo, menegaskan bahwa pihaknya memang belum membuka cabang secara resmi di Myanmar. Namun, dia menegaskan, BNI adalah satu-satunya bank di Indonesia yang mempunyai cabang di luar negeri.

"Kami ada di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, dan New York. Tentunya, daerah operasi kami dari barat sampai ke timur, dari New York ke Merauke, dari utara sampai ke selatan, dari Tokyo ke Kupang. Saya tidak tahu, apakah itu sudah termasuk kelas dunia," kata Gatot kepada VIVAnews.

Hingga saat ini, kata Gatot,  sudah ada lima cabang di luar negeri yang sudah resmi beroperasi.  "Bahkan, cabang kami di Singapura sudah dibuka sebelum Singapura merdeka," ujarnya.

Menurut Gatot, bagi bank BUMN, jika ditargetkan untuk berkompetisi dengan perbankan lainnya, baik swasta maupun asing, seharusnya mendapat kesempatan aturan yang sama. Terutama, aturan-aturan main bagi bank BUMN itu harus disamakan dengan perbankan lainnya.

"Saat ini, bank BUMN harus mengikuti delapan jenis aturan, sedangkan bank swasta hanya cukup mengikuti tiga aturan," ungkapnya.

Untuk mengubah aturan dan undang-undang itu, lanjutnya, inisiatif harus berasal dari pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat. Baginya, sebagai seorang direktur utama bank BUMN, harus memiliki optimisme dan keyakinan untuk menjadikan BNI sebagai BUMN kelas dunia.

"Dengan kondisi yang ada, bank-bank BUMN di dalam negeri sudah bisa bersaing dengan bank swasta, apalagi kalau playing field-nya dibuat sama," ujar Gatot.

Upaya untuk menjadi pemain regional dan dunia itu akan mudah, kata Gatot, jika Bank Indonesia sebagai regulator perbankan dapat memainkan perannya untuk membangun asas resiprokal. Terutama, dengan negara-negara yang banknya membuka cabang di Indonesia.

Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng
(Tengah) Anggota Komisi C DPRD DKI, Esti Arimi Putri

Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Esti Arimi Putri menilai pentingnya upaya pemberdayaan daya beli terhadap semua golongan demi mengendalikan inflasi.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024