10 Produk Asing yang Merajai Pasar AS (1)

7 Eleven.
Sumber :
  • www.moderninternasional.co.id

VIVAnews - Indonesia bukan satu-satunya negara yang mesti berhadapan dengan banjirnya produk-produk luar negeri. Negara besar seperti Amerika Serikat (AS) pun ternyata tak selamanya bebas dari invasi produk-produk asing. 

Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

Tak hanya itu, produk-produk asing yang masuk Negara Adi Kuasa ini bahkan menjadi penguasa pasar di Negara Paman Sam itu. Belum lagi, banyak masyarakat AS yang menganggap produk asing itu merupakan hasil karya dalam negeri. 

Negara Eropa, Asia, dan berbagai negara lain sebetulnya merupakan pemilik dari merek produk yang merajai pasar AS. Jika melihat dari sejarahnya, beberapa produk penguasa pasar AS memang merupakan asli dalam negeri. Namun, seiring berjalannya waktu, pemilik perusahaan penghasil merek produk itu sebetulnya telah berpindah tangan ke pemodal di luar AS. 

Praktik Jasa Pemalsuan Pelat Nomor Khusus 'ZZ' dan STNK Tarifnya Rp55-100 Juta

Dikutip VIVAnews dari laman CNBC.com, berikut adalah 10 merek produk asing yang berhasil menginvasi, bahkan menguasai pasar AS. Sebagian dari produk ini juga telah merambah Indonesia:

1. Bir Budweiser

Ria Ricis dan Teuku Ryan Resmi Cerai

Sulit untuk membayangkan salah satu minuman bir yang paling banyak menyentuh masyarakat AS selain Budweiser. Bud Light dan Budweiser merupakan merek minuman yang menguasai posisi pertama dan ketiga sebagai produk bir yang paling banyak dijual di AS. 

Sebetulnya, Budweiser adalah produk buatan Anheuser-Busch inBev N.V, sebuah perusahaan Belgia dan Brasil yang memiliki kantor pusat di Leuven, Belgia. Selain Budweiser, pabrik yang beroperasi di AS juga memproduksi 12 jenis minuman lain.

2. Alka-Seltzer

Bagi sebagian besar masyarakat AS, Alka-Seltzer merupakan produk zat anti asam dan penghilang rasa sakit yang banyak digunakan.

Salah satu hal yang membuatnya populer adalah sebuah tayangan iklan di televisi yang memiliki tagline "Plop Plop, Fizz Fizz" dan slogan "Saya Tak Percaya Telah Menelan Semuanya". Bahkan, iklan dan slogan ini masih menjadi perbincangan masyarakat AS selama beberapa dekade. 

Alka-Seltzer sebetulnya produk dari Bayer AG, sebuah perusahaan farmasi dari Jerman. Perusahaan ini memiliki sejumlah pabrik di berbagai lokasi di AS mulai dari kegiatan administrasi, marketing, penelitian, dan pengembangan, serta perakitan. 

3. Good Humor

Salah satu merek es krim paling terkenal di AS adalah Good Humor yang pertama kali diperkenalkan di Ohio, pada 1920-an. Produk yang bermula dari penjualan di atas sebuah mobil ini, lama kelamaan makin populer dan mendominasi pasar lokal di negara AS. 

Pada 1961, Thomas J Lipton Company mengakuisisi perusahaan ini. Selanjutnya, induk usaha Lipton, Unilever, yang berasal dari Inggris dan Belanda menggabungkan bisnis Good Humor dengan merek es krim lainnya. Breyer, Klondike Bar, dan Popsicle pada 1993. 

4. 7 Eleven

Berdasarkan data National Association of Convenience Stores, tahun 2011 merupakan masa kejayaan industri AS. Penjualan yang meningkat menjadi US$680 miliar membuat Ketua NACS Tom Robinson membuat kesimpulan bahwa one stop shopping yang menyediakan kecepatan pelayanan, makanan, dan bahan bakar terus berkembang beriringan dengan jumlah konsumen. 

Di antara pusat ritel kecil yang bertumbuh itu, salah satu yang paling terkenal di AS adalah 7 Eleven. Inilah toko yang menciptakan Slurpee dan Big Gulp. Saat ini, 7 Eleven melayani 7.000 toko dan mencapai dua kali lipat di Jepang, markas dari Seven & I Holding, yang menjadi pemilik 7 Eleven.

5. Gerber

Gerber Product Company merupakan salah satu produsen produk bayi yang paling terkenal di AS dan didirikan pada 1927 di Michigan. Sejumlah produk seperti botol minum bayi telah merajalela di pasar AS.

Pada 1994, perusahaan menggandeng Sandoz Laboratories yang selanjutnya mengajak perusahaan lain untuk membentuk Novartis pada 1996. Pada 2007, pemegang saham lama Gerber menjual bisnisnya ke perusahaan raksasa makanan, Nestle, senilai US$5,5 miliar. (art)

(bersambung)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya