VIVAnews - Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar mengaku sulit memprediksi berapa harga beras medium yang rencananya akan diekspor. Pemerintah baru menetapkan harga beras super sebesar US$ 1.000 per ton.
"Harga beras internasional sedang berfluktuasi, jadi sulit menentukannya sekarang," kata Mustafa di kantornya, Kamis, 26 Februari 2009.
Mustafa sulit menentukan apakah harganya akan US$ 400 atau US$ 500 per ton. Saat ini, menurut Mustafa, harga beras Indonesia masih di bawah harga beras Thailand.
"Namun, beras Indonesia harganya di atas beras Vietnam," katanya. Sehingga harga di antara kedua negara itu, hanya harga komparasi, bukan acuan.
Mustafa meminta agar media tidak terlalu mewacanakan terlebih dahulu soal ekspor beras medium. "Lebih baik kita fokus ke ekspor beras super dulu," ujar dia. Sebab, ekspor beras super tidak akan banyak menganggu ketahanan pangan. Meski dilakukan di awal tahun sekalipun karena jumlah komsumennya sedikit.