Dahlan: Satelit Hilang Bukan Urusan Saya

Roket Atlas 5 meluncurkan satelit EAHF 2
Sumber :
  • space.com

VIVAnews -- Roket Proton-M milik Rusia gagal membawa satelit komunikasi ke angkasa, salah satunya Satelit Telkom-3 milik PT Telkom Indonesia. Satelit tersebut dikabarkan hilang di belantara ruang angkasa.

Sehubungan dengan hilangnya satelit itu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan mengatakan bahwa ia tidak mau ikut campur, meskiĀ  ini masalah korporasi yang berada di bawah kementriannya. Ia juga tak merasa perlu menentukan langkah apa yang akan dilakukan. " Pokoknya saya tidak ikut urusan korporasi," ujar dia, Selasa 7 Agustus 2012.

Meski demikian, Dahlan mengaku menerima laporan dari Dirut PT Telkom soal satelit tersebut.

Bagaimana dengan kerugian yang diderita PT Telkom? Menurut Dahlan, belum tentu ada kerugian dari pihak Telkom. Kata dia, seharusnya kegagalan peluncuran satelit ini adalah risiko yang bisa dihitung. "Yang jelas rugi adalah perusahaan satelitnya, kalau Telkom belum tentu,"kata Dahlan.

Sebagai Menteri BUMN, Dahlan menekankan, ia memberikan kebebasan kepada korporasi yang ada di bawahnya. "Saya berikan kebebasan, jadi saya tidak ikut campur urusan mereka," tegas dia.

Roket Proton-M yang membawa dua satelit telekomunikasi, Telkom-3 dan Ekspress-MD2 diluncurkan dari Baikonur di Kazakhstan, Senin 6 Agustus 2012. Namun, pemisahan satelit itu gagal.

Penyebabnya, menurut Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, ada masalah dengan salah satu pembakaran Briz-M. Baca selengkapnya di .

Sebelumnya, saat dikonfirmasi, Telkom mengaku belum mendapat konfirmasi resmi soal hilangnya satelit. "Belum tahu, ini hilang atau ada gangguan apa," ucap Slamet Riyadi, Head Of Corporate Communication and Affair (HCCA) Telkom, saat dikonfirmasi VIVAnews, hari ini.

Kunci Pelita Jaya Bekap Prawira Bandung dan Lolos Putaran Final BCL Asia
Ilustrasi pencegahan stunting

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) stated that Indonesia successfully in reducing stunting rate to 21.5 percent by the end of 2023.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024