Emas Tambang Martabe Dijual ke Singapura

Emas Batangan di Bank BNI Syariah
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Perusahaan tambang emas asal Hong Kong, G-Resources Group, berencana menjual emas dari tambang di Martabe, Sumatera Utara ke pasar spot Singapura. Rencananya, tambang emas Martabe akan mulai berproduksi pada akhir 2012.

"Begitu sudah bisa berproduksi, maka langsung dijual ke pasar spot di Singapura," kata Manajer Komunikasi G-Resources Martabe, Katarina Hardono, di Jakarta, Selasa malam, 14 Agustus 2012.

Menurut Katy, panggilan akrab Katarina, G-Resources hingga saat ini belum memiliki kontrak penjualan emas dan perak tertentu kepada perusahaan mana pun.

Perusahaan akan menambang dan mengolah terlebih dahulu bijih ore menjadi dore (batangan campuran emas dan perak) di pabrik pengolahan bijih G-Resources.

Moonton Cares dan Hope Cup Kolaborasi dengan Akademi Garudaku

Selanjutnya, hasil pengolahan itu dikirim ke smelter PT Aneka Tambang Tbk untuk proses pemurnian dan pemisahan antara emas dan perak. Setelah emas dan perak menjadi billion (emas dan batangan perak murni), lalu dijual ke pasar spot di Singapura.

G-Resources menargetkan pada akhir tahun ini tambang emas dan perak serta pabrik pengolahan bijih sudah dapat beroperasi hingga 60-70 persen. Kemudian, pada 2013, tambang sudah dapat beroperasi penuh dengan kapasitas per tahun sebanyak 250.000 ounces emas dan 2-3 juta ounces perak berbiaya rendah.

Manajer Perizinan dan Hubungan Pemerintahan G-Resources Martabe, Septamto Inkiriwang, menjelaskan, proses pembangunan di tambang Martabe telah 97 persen. Perusahaan masih perlu mengurus dua izin lagi, yaitu penempatan tailing dan produksi.

"Rencananya, September nanti, tim dari ESDM akan datang ke Martabe untuk melakukan pengecekan langsung," katanya.

Ia menyatakan, izin pembangunan tailing sempat terhambat, karena kekhawatiran warga setempat terkait dampak pembuangan tailing pertambangan. Padahal, G-Resources menjamin air yang keluar dari tailing sudah sesuai dengan standar baku mutu air yang telah ditetapkan pemerintah.

"Masyarakat takut yang kami buang itu lumpur, padahal itu air yang telah diolah yang kualitasnya lebih bagus dibandingkan air sungai Batangtoru yang airnya keruh," paparnya.

Tingkatkan Eksplorasi
Sementara itu, untuk menjamin keberlangsungan tambang, G-Resources terus bereksplorasi di wilayah konsesi seluas 163 ribu hektare. Manajer Eksplorasi G-Resources Martabe, Dunan Madong Siregar, menjelaskan, ada lima prospek yang sedang dilakukan eksplorasi.

Tiga prospek pertama terletak di luar tambang Martabe, antara lain Kapur dan Bukit Tani di Ankola Selatan serta prospek Golf Mike yang terletak di Ankola Barat dan Ankola Sankunur. Untuk melakukan pengeboran, membutuhkan investasi US$180 per meter.

"Kami telah mengebor total 3.000 meter, namun masih eksplorasi dan evaluasi, karena risikonya besar," katanya.

Sementara itu, dua prospek lagi masih berada di tambang Martabe, yaitu Tango Papa di Tapanuli Tengah dan Southern Koridor di Tapanuli Selatan. Untuk Southern Koridor masih dalam tahap geofisika, sedangkan Tango Papa sudah melakukan aktivitas pengeboran.

"Tango Papa sudah enam lubang sepertinya tidak berhasil menemukan sumber daya, sehingga kami bergeser ke utara. Hasil pengeboran Tango Papa akan kami jadikan sebagai data pemetaan geologi," katanya.

Mobil SIM Keliling

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi Selasa 30 April 2024

Warga Jakarta yang masa berlaku surat izin mengemudinya segera habis, hari ini Selasa 30 April 2024 bisa melakukan perpanjangan di salah satu mobil SIM Keliling yang ters

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024