Pertumbuhan Penumpang Pesawat Global Melambat

Sukhoi Superjet-100
Sumber :
  • sukhoi.org

VIVAnews - International Air Transport Association (IATA) melansir pertumbuhan lalu lintas global pesawat terus melambat. Ketidakpastian ekonomi global menjadi penyebab utama melambatnya pertumbuhan penumpang pesawat.

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Direktur Jenderal dan CEO IATA, Tony Tyler menjelaskan jumlah penumpang pada Juli 2012 rata-rata hanya naik 3,4 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Sedangkan pada Juni 2012, kenaikan tercatat 6,3 persen, sedangkan pertumbuhan rata-rata pada semester pertama tahun ini sebesar 6,5 persen. Penurunan pertumbuhan ini disebabkan oleh merosotnya bisnis di banyak sektor ekonomi.

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Tony menuturkan, perlambatan pertumbuhan penumpang disebabkan penurunan perekonomian di berbagai negara. "Prediksi perekonomian ke depan yang tidak pasti berdampak negatif terhadap permintaan bisnis transportasi udara," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Sabtu 1 September 2012.

Menurutnya, maskapai telah merespon perlambatan pertumbuhan penumpang ini dengan mengurangi kapasitas pesawat di rute-rute yang kurang komersial dan memindahkannya ke rute yang memiliki tingkat keterisian penumpang stabil.

Top Trending: Suami Sandra Dewi Punya Saham Triliunan, Ramalan Jayabaya Soal Masa Depan Indonesia

Pemindahan ke rute gemuk ini, tambahnya, untuk mengimbangi pengeluaran operasional pesawat yang tinggi karena naiknya harga minyak mentah dunia. Maskapai global berhasil mempertahankan tingkat okupansi pesawat rata-rata 83,1 persen.

IATA mencatat, hanya benua Afrika dan Timur Tengah yang mengalami pertumbuhan penumpang per bulannya. Sedangkan maskapai di berbagai regional lainnya melambat, bahkan mengalami penurunan jumlah penumpang.

Maskapai Timur Tengah tumbuh paling tinggi, yaitu 11,2 persen pada Juli 2012, walaupun masih di bawah peningkatan kapasitasnya yang sebesar 12,4 persen. Dibanding bulan sebelumnya, kepadatan penerbangan hanya naik 0,1 persen. Tren di kawasan terpengaruh Ramadan pada Juli tahun ini.

Sedangkan untuk Maskapai Afrika, pertumbuhan penumpang naik 5,2 persen, di bawah kenaikan 6,3 persen untuk kapasitas. Maskapai-maskapai Afrika telah mengalami pertumbuhan kuat sebesar 10,8 persen dari rata-rata pada semester pertama tahun ini, yang merupakan cerminan kesuksesan perekonomian Afrika saat ini.

Untuk Penerbangan Eropa, mengalami pertumbuhan 4,8 persen pada Juli 2012 (turun dari 7,3 persen pada Juni lalu) untuk rute internasional, jika dibandingkan dengan Juli 2011.

Meski resesi terjadi di banyak pasar Eropa, maskapai-maskapai dari wilayah tersebut mampu meraih pertumbuhan untuk penerbangan jarak jauh ke negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

Sementara itu, maskapai Amerika Utara untuk penerbangan internasional turun 2,1 persen pada Juli 2012 (setelah naik 1,6 persen pada Juni 2012) sebagai akibat dari pemangkasan kapasitas, terutama untuk pasar Atlantik. 

Sedangkan untuk maskapai Asia Pasifik, permintaan hanya naik 0,9 persen pada Juli 2012. Penurunan paling berarti, dari pertumbuhan 5,8 persen di Juni 2012. 

"Maskapai Eropa nampak lebih menguntungkan daripada maskapai Asia Pasifik, dilihat dari arus perdagangan yang lebih kuat dari Barat ke Timur, ketika maskapai Timur Tengah menawarkan kompetisi yang lebih kuat untuk pasar penerbangan jarak jauh," kata Tony.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya