Menkeu: Saya Tidak Gebrak Meja dan Tidak Galau

Menteri Keuangan Agus Marto Wardojo (kanan) memaparkan alokasi dana otonomi khusus saat rapat dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin (6/12).
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Berlarut-larutnya pembahasan awal RAPBN 2013 di Komisi Keuangan dan Perbankan (Komisi XI) membuat Menteri Keuangan RI Agus Martowardojo meradang. Bahkan, Agus sampai menggebrak meja di tengah rapat tersebut.

Usai rapat komisi tersebut, Agus tidak langsung meninggalkan gedung DPR. Keluar ruang rapat Komisi XI, Agus menuju ruangan pimpinan DPR. Menurut kabar yang beredar, Agus ditegur karena tindakannya tersebut.

Ketika dikonfirmasi usai pertemuan dengan pimpinan DPR, Agus membantah kabar tersebut. Kata dia, agenda pertemuan terkait dengan anggaran mitra kerja Komisi V yang sampai saat ini masih belum cair.

"Tadi adalah rapat koordinasi antara pemerintah dengan DPR membahas anggaran yang masih perlu dibereskan administrasinya," ujar Agus di Gedung DPR, Jakarta, Senin 10 September 2012.

Agus juga membantah telah mengebrak meja di tengah rapat bersama Komisi XI saat pembahasan anggaran berlangsung. "Tidak, tidak, saya tidak pernah galau," katanya, setengah bergurau.

Ketua DPR RI Marzuki Alie membenarkan penjelasan Agus. Kata Marzuki, pertemuan pimpinan DPR dengan Menteri Keuangan semata membahas anggaran Kementerian Pekerjaan Umum yang masih belum disetujui hingga saat ini. "Ini kan sudah September, bisa bahaya kalau tidak cair," katanya.

Marzuki menambahkan, pihaknya terpaksa memanggil Menkeu karena tidak pernah menghadiri rapat pembahasan anggaran tersebut di Komisi V. "Tadi itu pimpinan DPR yang bertemu. Saya tidak bisa hadir karena membuka acara pertandingan bulutangkis," katanya.

Ramai diberitakan, Menteri Agus Marto menggebrak meja karena pembahasan  asumsi RAPBN 2013 belum juga putus, sehingga pemerintah kesulitan mengalokasikan anggaran. "Kemarin Bapak Ibu ada agenda politik, kami maklum. Jadwal kami juga padat. Pembahasan asumsi RAPBN diperlukan supaya alokasi anggaran bisa diturunkan, agar kementerian dapat bekerja," ujar Agus di tengah-tengah rapat tersebut.

Pembahasan asumsi RAPBN molor karena berlarut-larutnya pembahasan di antara anggota Komisi XI terkait masalah kesejahteraan masyarakat, seperti asumsi penurunan angka kemiskinan dan pengangguran serta Indeks Gini. "Kita kok ngomongnya muter-muter. Saya juga ditunggu Menteri ESDM," ujarnya dengan nada tinggi di hadapan anggota Dewan. (kd)

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024