AirAsia, Maskapai Pertama Pengguna Pesawat Irit Airbus

Airbus A320 Sharklet
Sumber :
  • Airbus

VIVAnews - Guna memenangkan persaingan bisnis yang makin memanas, maskapai penerbangan murah asal Malaysia, AirAsia, terus menambah pasokan pesawat baru. Pada akhir tahun ini, AirAsia bahkan mulai menerima pesawat A320 Sharklets dari produsen Eropa, Airbus.

Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi

AirAsia menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan pesawat buatan Airbus tersebut. Jenis pesawat baru ini diklaim sebagai pesawat hemat bahan bakar karena dilengkapi wing-tip penghemat bahan bakar. 

"Kami tak sabar untuk menjadi maskapai penerbangan pertama yang mengoperasikan pesawat yang paling efisien konsumsi bahan bakarnya ini,” ujar CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes, dalam keterangan tertulis yang diperoleh VIVAnews, Rabu, 12 September 2012.

Menurut Tony, masuknya pesawat A320 bisa menjadi kunci bagi perusahaan untuk menawarkan tarif sehemat mungkin kepada penumpang. Langkah ini sekaligus membantu upaya revolusi wajah penerbangan jarak dekat Asia.

Sharklets akan dipasang pada pesawat tipe A320 yang baru dibuat untuk AirAsia, yang sebelumnya telah dipesan dan akan mulai dikirim pada akhir 2012. Penghematan bahan bakar yang dihasilkan mencapai hampir 4 persen untuk sektor penerbangan yang jauh, sejalan dengan penurunan kadar CO2 sekitar 1.000 ton per pesawat setiap tahun.

AirAsia diketahui telah memesan 375 pesawat lorong tunggal sekaligus, terdiri dari 200 A320neo dan 175 A320ceo. Saat ini AirAsia telah menerima pengiriman sebanyak 103 unit pesawat.

Chief Operating Officer Airbus, Customers, John Leahy, mengaku tersanjung dengan pilihan AirAsia menggunakan pesawat A320. Apalagi maskapai penerbangan murah asal Malaysia ini sudah dikenal sebagai maskapai dengan pertumbuhan paling cepat di dunia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra memastikan langsung ke lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Tap (PLTU) Suralaya yang menjadi backbone kelistrikan Jawa Bali.

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

Sepanjang 2023 carbon trading PLN IP telah mencapai 2.428.203 ton CO2, dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024