Tambah Rasio Jalan, DKI Butuh Lahan Seluas Lapangan Monas

Kemacetan di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Deputi Gubernur Bidang Industri, Transportasi, dan Perdagangan DKI Jakarta, Sutanto, mengakui rasio jalan di wilayah ibukota yang hanya sebesar 6 persen semakin membuat kesemrawutan lalu lintas.

Dibandingkan dengan Singapura yang mempunyai luas hampir sama dengan Jakarta, rasio jalan di kawasan ibukota kalah dua kali lipat.

Sutanto menyatakan, upaya menambah rasio jalan di Jakarta bukanlah perkara mudah. Untuk menaikkan rasio jalan sebesar 1 persen saja, diperlukan lahan seluas Lapangan Monas.

"Untuk wilayah Jakarta, membebaskan lahan sebanyak itu akan sangat sulit," ujarnya.

Proyek tol jalan tol di Jakarta selama ini hanya mampu menaikkan rasio jalan sebesar 0,5 persen. Dari pengalaman ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui kondisi ini tidak bisa diselesaikan secara cepat, melainkan harus melalui proses yang tidak sebentar.

"Untuk mass rapid transportation (MRT), jika berjalan dengan baik, akan mengurangi 500 ribu perjalanan tiap harinya," jelasnya.

Selain itu, Sutanto mengatakan, pemerintah kota akan lebih menggiatkan bus Transjakarta dan berbagai jalan layang yang membantu mengurai kemacetan di Jakarta.

Sebelumnya, Pemprov DKI mencatat dalam satu dekade terakhir di Jakarta terdapat 20 juta perjalanan dari berbagai moda transportasi seperti bus Transjakarta, mobil pribadi, bus umum, angkutan kota, dan kendaraan bermotor.

Dari 20 juta perjalanan itu, 50 persen di antaranya menggunakan moda transportasi umum. Sayangnya, 30 persen dari para pengguna angkutan umum itu, kini telah beralih kembali menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor. (art)

Festival Pameran K-Pop Terbesar Siap Digelar 45 Hari! Musik, Film, Merchandise Ada di Sini
Ilustrasi warga Wamena, Papua memasukan kertas suara saat berikan hak suaranya pada Pemilu

Pengawasan Pilkada 2024 di Kabupaten Puncak Papua Terancam Tak Maksimal

Selain Kabupaten Puncak, pengawasan di Papua Tengah juga dikhawatirkan tak bisa maksimal saat Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024