Mendulang Omzet Puluhan Juta dari Gentong

Pemandangan Alam Dalam Gentong
Sumber :
  • curuggentongku.wordpress.com

VIVAnews - Berawal dari hobi hiking dan memiliki mimpi memindahkan keindahan alam tersebut ke rumah, bisnis ini akhirnya dapat diwujudkan.

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Curug Gentong, miniatur lanscape yang disajikan dalam media gentong itu hanya bermodal awal Rp5 jutaan, namun bisa meraup omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan.

Rita Apriyanti (50) dan suaminya Riko (52), mengawali bisnis ini berdasarkan hobi. Dengan landasan tersebut, jatuh bangun dalam membangun bisnis tersebut bukanlah permasalahan yang berarti.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Menurut Rita, bisnisnya saat ini sudah berkembang dan menguntungkan. Bahkan, sampai memiliki beberapa showroom kerajinan tangan Curug Gentong. Namun, hal yang terpenting, yakni hasratnya dalam menuangkan kreativitasnya dapat terakomodasi.

"Kalau kita membuat produk hasil karya sendiri, tentunya ada kepuasan," ujar Rita saat berbincang dengan VIVAnews di Jakarta, Selasa 25 September 2012.

Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah

Rita menceritakan, Curug Gentong ini bukanlah usaha yang pertama kali digelutinya. Sebelum usaha ini, dirinya pernah menggeluti produk daur ulang pernak-pernik boneka dengan bahan baku sedotan. 

Kemudian, pada awal 2003, dirinya dengan bermodal pengalaman hiking beserta suami, dari situ ide untuk menyulap pemandangan alam ke dalam gentong tercipta. 

Rita menuturkan, pada awalnya bukan gentong yang dijadikan media penyajian keindahan alam tersebut. Ia sempat menggunakan kaleng bekas sebagai media. Tetapi, karena ketidakpuasannya dalam mengeksplorasi kreativitasnya di media tersebut, dirinya mencari media lain.

Gentong dipilih karena selain memiliki ruang yang luas, nuansanya juga menyatu dengan alam. 

Produksi awal kerajinan ini dibuat guna menghiasi ruang tamu di rumahnya. Kemudian, dirinya sekali-sekali memberikan hadiah kepada kawannya dengan kerajinan ini pada saat momen-momen tertentu. Namun, lama kelamaan, pesanan pun mulai mengalir. 

Karena antusiasme dari pasar yang tinggi terhadap produknya, dia pun memutuskan untuk menekuni bisnis ini. Bahkan, kala itu, suaminya yang masih bekerja di Grup Astra sebagai mekanik, diminta mundur dari pekerjaannya dan menekuni bisnis ini.

Bermodal awal Rp5 juta untuk membeli alat-alat pendukung, omzet awal masih pas-pasan pada tahun pertama saat memulai bisnis ini. Tapi, dengan kerja keras tanpa beban, akhirnya menuai hasil dan dapat berkembang hingga menghasilkan omzet hingga Rp70 juta per bulan. 

"Kami tidak berpikir omzet, karena direspons masyarakat bagus dan itu keberuntungan untuk saya," tambahnya. 

Curug Gentong dibanderol sesuai dengan ukuran dan tingkat kesulitan pemandangan yang disajikan. Kerajinan ini dibanderol cukup terjangkau seharga Rp200 ribu hingga Rp1,5 juta per unit.  

Saat ini, Curug Gentong memiliki empat showroom yang tersebar di Pulau Jawa yaitu, Depok, Cianjur, Surabaya, dan Tangerang.

Rita mengatakan, pemasaran Curug Gentong telah sampai ke Papua. Selain dapat melihat langsung ke showroom, pemesanan juga dapat diakses melalui website http://curuggentongku.wordpress.com/.

Hingga saat ini, hobi hiking bersama suaminya masih terus dilakukan. Selain untuk melepaskan kepenatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, tradisi tersebut juga dijaga guna mencari inspirasi untuk menciptakan pemandangan yang menawan. Selanjutnya akan disalurkan melalui miniatur pada gentongnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya