- REUTERS/Brendan McDermid
VIVAnews - Indeks Nikkei di bursa saham Jepang dibuka melemah pada awal transaksi Kamis 27 September 2012, setelah aksi unjuk rasa menentang penghematan anggaran di Spanyol mengancam resolusi halus untuk menangani krisis utang zona euro.
Indeks Nikkei turun 0,3 persen menjadi 8.882,99, setelah pelemahan tajam pada Rabu. Sementara itu, indeks Topix juga kehilangan 0,3 persen menjadi 740,63.
Pelemahan di bursa Tokyo tersebut juga diduga terimbas kejatuhan indeks S&P 500 untuk kelima kalinya berturut-turut di bursa Amerika Serikat. Aksi unjuk rasa di Spanyol dan Yunani atas tindakan penghematan anggaran mengangkat kekhawatiran baru atas kemampuan Eropa untuk mengatasi krisis utang.
Investor terlihat menjual saham-saham yang berisiko sensitif seperti di sektor energi dan teknologi. Indeks S&P di sektor teknologi tercatat turun 0,8 persen, sedangkan energi melemah 0,9 persen.
Unjuk rasa di Madrid yang menentang langkah-langkah penghematan dan pembicaraan yang mengarah pada pemisahan wilayah Catalonia meningkatkan tekanan pada Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy. Sementara itu, Yunani menghadapi aksi terbesar serupa terkait program penghematan di negara itu.
"Ada pertentangan nyata antara massa yang turun ke jalan-jalan dan pembuat kebijakan di Eropa," kata Tim Ghriskey, kepala investasi Solaris Group di Bedford Hills, New York, seperti dikutip Reuters.
"Saya pikir, kondisi itu akan menyebabkan beberapa kekhawatiran bagi investor. Pelaku pasar sedang mencari alasan atas koreksi di bursa saham ini," tuturnya.
Hingga akhir transaksi Rabu di New York, indeks S&P 500 telah naik 5,2 persen pada kuartal ketiga dan 1,9 persen selama September. Sementara itu, pada transaksi kemarin, indeks Dow Jones turun 44,04 poin atau 0,33 persen ke level 13.413,51.
Indeks Standard & Poor 500 melemah 8,27 poin atau 0,57 persen pada 1.433,32. Indeks Nasdaq Composite juga tergelincir 24,03 poin atau 0,77 persen menjadi 3.093,70.
Menurut jajak pendapat Reuters, dalam jangka panjang, prospek saham diperkirakan lebih positif. Sementara itu, indeks S&P 500 diprediksi tidak bergerak jauh dari level saat ini hingga akhir tahun.