- Pengusaha
VIVAnews - Sejumlah negara Asia telah menjadi tujuan para ekspatriat untuk mencari uang sekaligus menumpuk kekayaan. Bahkan, Singapura menjadi negara yang menempati posisi puncak di antara 100 negara di dunia.
Temuan itu diperoleh dari hasil survei Expat Explorer 2012 yang dikeluarkan HSBC seperti dikutip dari laman CNBC, Senin, 8 Oktober 2012. Survei dilakukan terhadap 5.000 orang ekspatriat.
HSBC melaporkan, warga asing yang kini menguasai 5 persen populasi Singapura, mengantongi pendapatan lebih besar dibandingkan sejumlah negara lain di dunia.
Sebanyak 54 persen ekspatriat yang berada di Singapura memperoleh lebih dari US$200 ribu per tahun. Rata-rata ekspatriat di dunia yang memperoleh pendapatan sebesar itu hanya mencapai 7 persen.
Singapura mengalahkan sejumlah negara besar lain di Asia seperti Hong Kong, China, dan Vietnam. Pada posisi kedua daftar negara tujuan ekspatriat, bercokol Bermuda dan Thailand di posisi ketiga.
Dari hasil survei diketahui, 80 persen ekspatriat yang pindah ke Singapura mendapatkan kenaikan pendapatan signifikan. Sekitar 44 persen di antaranya mendapat kenaikan pendapatan hingga minimal 50 persen. Rata-rata kenaikan pendapatan untuk seluruh ekspatriat di dunia hanya mencapai 5 persen.
Di tengah krisis pengangguran yang melanda Eropa dan Amerika Serikat, para pencari kerja kini memang mengincar peluang pekerjaan di kawasan timur. Sebesar 70 persen dari ekspatriat mengaku mencari prospek karier yang lebih baik dengan mengincar Singapura.
Tak hanya soal pendapatan, Singapura juga menjadi negara tujuan ekspatriat dengan nilai kualitas hidup terbaik. Singapura berada di posisi keempat dunia dan kedua di Asia setelah Thailand.
Singapura juga dianggap negara yang lingkungannya ramah terhadap anak-anak. Sebanyak 91 persen ekspatriat mengaku keselamatan anak mereka lebih aman di negara ini.
"Singapura secara cepat berubah menjadi negara tujuan ekspatriat di seluruh dunia untuk peningkatan karier, penghargaan finansial, dan kualitas hidup," kata Head of Retail Banking and Wealth Management HSBC Singapura, Paul Arrowsmith. (art)
Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu
Kehadiran pasangan AMIN saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024–2029 dinilai bisa memberi legitimasi hasil Pemilu 2024.
