Jaringan Telekomunikasi Grup Bakrie Disadap

Kebakaran melanda lantai 20 Wisma Bakrie 2, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sumber :
  • VIVAnews/Maryadie

VIVAnews - Grup Bakrie menyatakan ada sekelompok orang yang mengakses tanpa izin dan menyadap jaringan telekomunikasi di Grup Bakrie dengan tujuan mencuri data dan informasi guna memenangkan kompetisi secara tidak jujur dan ilegal.

5 Unit Militer Israel Langgar HAM, AS Pertimbangkan Sanksi

"Kami memperoleh fakta adanya perbuatan curang yang dilakukan secara melawan hukum oleh pihak-pihak tertentu dengan cara melakukan hacking terhadap email manajemen dalam lingkungan Grup Bakrie untuk mencuri data termasuk melakukan penyadapan telepon," kata Christopher Fong, Senior Vice President Bakrie Group, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 11 Oktober 2012.

Menurut Christopher, Grup Bakrie secara serius dan sungguh-sungguh menangani hal ini. Grup Bakrie juga telah melaporkan masalah ini kepada Kepolisian Republik Indonesia tentang adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan pihak-pihak tertentu dengan mencuri data perusahaan melalui hacking email maupun penyadapan telepon.

Cerita Brian Siawarta Jadi Pendeta, Malah Pilih Belajar Agama Islam

"Beberapa nama yang kami curigai juga sudah kami serahkan kepada pihak kepolisian," tambah Christopher.

Sebagai perusahaan nasional yang sudah beroperasi secara internasional, lanjutnya, Grup Bakrie selalu menjunjung tinggi kompetisi yang sehat dan etika bisnis dalam mengelola setiap usaha.

Transaksi Grup GoTo Q1-2024 Meningkat, Kerugian Mulai Dipangkas

"Selama 70 tahun perjalanan Grup Bakrie, sudah puluhan bahkan ratusan rekanan usaha yang bekerja sama dengan kami. Tapi baru pertama hal ini terjadi, dengan meninggalkan jejak yang hampir kasat mata. Ini mengagetkan dan memalukan. Tapi kami menyerahkan sepenuhnya kepada yang berwenang," kata Christopher.

Dengan mengusut tuntas perbuatan melawan hukum tersebut, menemukan pelakunya dan menghukum pelakunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Grup Bakrie mengharapkan masyarakat bisa mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Yang lebih penting adalah supaya masyarakat dan perusahaan nasional berhati-hati karena semakin bagus kondisi perekonomian Indonesia, semakin tinggi risiko hal-hal seperti ini terjadi," tegas Christopher.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya