- www.fratkin.com
VIVAnews - PT Hutama Karya mengungkapkan proses konstruksi kereta layang Bekasi-Slipi bisa dimulai tahun depan. Perseroan akan langsung mencari rekanan untuk mengerjakan proyek ini.
"Kami harap bisa jalan sesuai rencana," kata Direktur Operasi II PT Hutama Karya, Indradjaja Manopol, ketika ditemui dalam BUMN Marketeers Club di Jakarta, Jumat 19 Oktober 2012.
Menurut dia, jika studi kelayakan selesai, perusahaan akan langsung memberi hasilnya ke Pemerintah Provinsi DKI dan Kementerian Perhubungan. "Kami sudah mengajak PT Kereta Api Indonesia, mereka menunjukkan ketertarikannya," katanya.
Selain PT KAI, Indra mengatakan, Hutama Karya juga mengundang sejumlah BUMN karya dan PT Jasa Marga Tbk untuk membantu terwujudnya proyek ini. Perusahaan akan mengerjakan koridor Bekasi-Semanggi. "Koridor pertama ini menghabiskan Rp4 triliun," katanya. Sisanya bisa dikerjakan BUMN karya lain, atau bahkan BUMD.
Studi kelayakan kelar
Studi kelayakan proyek antimacet Hutama Karya ini ditargetkan selesai pada akhir tahun. Perusahaan juga masih mengkaji biaya yang akan digunakan untuk proyek ini.
"Konsepnya masih menggunakan , karena sekali jalan bisa mengangkut minimal 900-1.000 orang," ujar Indradjaja.
Nantinya, dia menjelaskan, setiap rangkaian kereta terdapat enam gerbong dengan kapasitas masing-masing gerbong 200 orang.
Hutama Karya masih tetap berencana menggunakan sistem kereta layang dengan median jalan tol. Ini sangat efektif, karena tak perlu pembebasan lahan. "Pembebasan lahan diperlukan hanya untuk pembangunan stasiun," katanya.
Padahal, belum lama ini, selain mengaku tengah mengkaji konsep light rail transit, Hutama Karya juga melirik sistem yang dianggap bisa menekan biaya konstruksi. (art)