Laba Bersih BNI Naik 24,5 Persen

Bank BNI
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - PT Bank Negara Indonesia Tbk mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 24,5 persen. Laba ini meningkat dari Rp4,1 triliun pada kuartal III 2011, menjadi Rp5,04 pada kuartal III 2012.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo menuturkan, peningkatan tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang naik 19 persen, yakni dari Rp9,4 triliun menjadi Rp11,2 triliun pada pada kuartal III-2012.

"Tumbuhnya pendapatan bunga bersih itu merupakan konsekuensi dari pertumbuhan kredit yang secara ekspansif  dilakukan BNI," kata dia di Jakarta, Senin 22 Oktober 2012.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Sedangkan Loan Deposit Ratio (LDR), menurun dari sekitar 78,3 persen pada kuartal III-2011 menjadi 76,8 persen pada kuartal III-2012. "Itu terjadi, karena porsi pembiayaan dalam US$ yang diturunkan, dan BNI masih fokus pada pembiayaan dalam denominasi rupiah," ujarnya. 

Dari sisi LDR terlihat, dalam denominasi rupiah terlihat meningkat empat persen dari 78 persen pada kuartal III-2011, menjadi 82 persen pada kuartal III tahun ini. Pembiayaan dalam bentuk dolar turun 30 persen dari 83 persen pada kuartal III-2011, menjadi 53 persen pada kuartal III-2012.

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

Dari sisi aset tercatat, tumbuh 15,6 persen pada kuartal III 2012 dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu menjadi Rp310,4 triliun. Pertumbuhan aset ini didukung oleh nilai kredit yang tumbuh 14,8 persen, yakni dari Rp160,7 triliun menjadi Rp184,5 triliun pada kuartal III-2012.

Sementara itu, dari net performing loan (NPL) gross mengalami penurunan dari 3,8 persen pada kuartal III-2011, menjadi 3,4 persen pada kuartal III-2012. Selain itu, pertumbuhan rasio kecukupan modal (CAR) BNI meningkat dari 16,7 persen menjadi 17,1 persen di kuartal III-2012.

"Ini sudah memperhitungkan pertumbuhan shareholders's equity sebesar 15,4 persen dan mempertimbangkan faktor risiko," ungkap Gatot. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya