- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6,8 persen seperti yang telah tercantum dalam UU APBN yang disahkan DPR
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan pertumbuhan itu bisa dicapai jika tidak terjadi krisis atau shock akibat gangguan eksternal yang berlebihan. "Kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 6,8 persen dengan berkerja keras menginat masih adanya gangguan eksternal seperti krisis Eropa," kata Hatta usai membuka seminar wirausahawan di Universitas Pasundan, Bandung, Selasa 23 Oktober 2012.
Menurut Hatta, ancaman eksternal yang terjadi saat ini belum selesai. Menurunnya tingkat pertumbuhan dunia dan belum selesainya persoalan Eropa bisa berakibat menurunnya permintaan dunia terhadap barang China. Otomatis, Indonesia yang sebagian besar ekspornya ke China bisa terkena.
"Krisis Eropa saat ini memukul ekonomi China dan bukan tidak mungkin berakibat langsung pada ekspor kita," katanya.
Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan dalam APBN, pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk terus menarik investasi asing. "Saya yakin dengan ditopang oleh kekuatan investasi maka tidak akan sulit mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut," kata Hatta.
Selain mengandalkan investasi, pemerintah juga terus meningkatkan konsumsi dalam negeri sebagai penopang pertumbuhan ekonomi. Karenanya pemerintah sangat konsern menjaga daya beli masyarakat dengan mengendalikan tingkat inflasi. (umi)
Ruben Onsu Dilarikan ke RS Setelah Pingsan Saat Bawakan Acara
Sebelumnya Ruben Onsu sempat mengungkap kondisi kesehatannya yang menurun dalam sebuah acara Award baru-baru ini.
