Konversi BBM Ke Bahan Bakar Gas Terancam Gagal

Rencana pembatasan BBM, petugas SPBU melayani pembeli
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) senilai Rp226 milliar tahun 2012 terancam gagal. Pasalnya, proyek di bawah Kementerian ESDM yang menargetkan pendistribusian converter kit gratis ke masyarakat sebanyak 15 ribu buah. Namun, hanya terealisasi seribu buah saja.

"Target tahun 2012, sebanyak 15 ribu buah converter kit dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Namun, saat ini masih seribu buah yang terdistribusi, di Palembang, Surabaya dan Jakarta. Sisanya 14 ribu buah masih proses tender,” kata Kasubag Evaluasi dan Laporan Dirjen Migas Kementerian ESDM I Wayan Dharmayuda usai Seminar Nasional Edukasi Dan Sosialisasi Pemakaian BBG Untuk Transportasi Secara Aman Kepada Masyarakat di Surabaya, Rabu 24 Oktober2012.

Namun, pihaknya optimistis 14 ribu sisanya yang kini masih proses tahap lelang dapat terealisasi sampai akhir tahun 2012. "Kami optimis target pendistribusian 15 ribu converter kit dapat tercapai hingga akhir 2012. Dengan sasaran awal kendaraan dinas pemerintah dan angkutan umum diberikan secara gratis," katanya.

Menurutnya, lambannya respon masyarakat terhadap program konversi BBM ke BBG karena terkendala berbagai aspek, di antaranya belum tercukupinya infrastruktur penunjang seperti SPBG di setiap kota dan mahalnya alat converter kit yang mencapai Rp15 juta per unit.

Untuk biaya, lanjutnya, penggunaan BBG lebih hemat dibandingkan dengan BBM. "Pastinya BBG lebih hemat dan irit dibandingkan BBM. Untuk 1 liter bensin premium Rp4.500, sedangkan BBG di Palembang Rp2.920 per liter setara premium," katanya.  Namun, harga BBG di setiap daerah berbeda, seperti di Jakarta Rp3.100 per lsp dan di Surabaya seharga  Rp3.800. (eh)

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024