- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengaku khawatir terjadinya penurunan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), menyusul penurunan harga komoditas dunia.
"Kalau pajak dan bea, kami bisa jaga. Tapi PNBP di bawah yang kami harapkan," ujarnya di Jakarta, Selasa 20 November 2012.
Agus mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya meredam penurunan tersebut. Salah satunya, memberi berbagai kemudahan investasi, khususnya sektor minyak dan gas bumi sebagai salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada PNBP. Kemudahan atau intesif yang diberikan seperti keringanan pajak bagi investasi baru di sektor tersebut.
"Nanti, setelah menghasilkan baru kami kenakan pajak," katanya.
Pemerintah juga giat meningkatkan penerimaan negara dengan terus mengali potensi yang belum dimaksimalkan, seperti perluasan area perpajakan. Hal itu sebagai kompensasi penurunan PNBP yang terjadi saat ini.
Berdasarkan APBN-P 2012, PNBP ditargetkan Rp341,1 triliun tapi hingga November ini realisasinya baru Rp231,5 triliun atau baru 63,9 persen dari target.
Sementara itu, hingga November, realisasi belanja pemerintah baru mencapai 70 persen, 44 persen di antaranya merupakan belanja modal. Jumlah tersebut diklaim lebih tinggi dari tahun lalu. "Tahun lalu lebih rendah empat persen. Kami harapkan ke depan lebih baik," tutur Agus. (asp)