Wapres: "Kapal" Jangan Oleng Karena Gaduh di Dalam

Wapres Boediono di Kongres Nasional Gerakan Indonesia Bersih
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono mengingatkan semua pihak untuk menjaga stabilitas politik di Indonesia. Bahtera perekonomian Indonesia yang sedang melaju pesat, diharapkan tidak terganggu gejolak politik.

Menurut Wapres, di tengah situasi penurunan ekonomi global saat ini, perlu adanya koordinasi yang baik antara pelaku ekonomi dan politik di Indonesia. Sinergi antara keduanya dapat meredam turbulensi yang terjadi.

"Negara kita ekonomi masih melaju. Politiknya, lumayan. Tapi, ini masih bisa ditingkatkan lagi," ujar Boediono di Jakarta, Rabu 28 November 2012.

Wapres mengatakan, Indonesia dapat memetik pelajaran dari banyak negara, yang saat ini terpuruk akibat ketidaksinkronan kedua faktor tersebut dalam menghadapi krisis. Namun, hal tersebut memerlukan kesadaran penuh dari semua pihak.

"Kita harus jaga, jangan sampai kapal oleng karena kegaduhan di dalam," tambahnya.

Dari sisi ekonomi, Boediono mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi krisis yang terjadi. Pemerintah, menurut Wapres, telah mempersiapkan berbagai bentuk instrumen guna meredam dampak krisis.

Dengan menjaga stabilitas politik, Boediono berharap, Indonesia mampu bertahan dari terjangan tsunami krisis yang sedang menghantam dunia.

"Kita beruntung, karena sekarang cepat mengambil langkah. Kalau lihat negara-negara lain, bahteranya mirang-miring. Bahkan, ada yang hampir karam. Kita jadikan itu sebagai bentuk kewaspadaan," tuturnya.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, mengungkapkan, kunci sukses Indonesia dalam menghadapi krisis ekonomi saat ini adalah ketahanan.

Darmin menjelaskan, ketahanan ekonomi Indonesia tersebut diperoleh karena pemerataan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di seluruh daerah. Hal itu membuat konsumsi domestik semakin kuat menopang pertumbuhan ekonomi.

"Karena itu, sumbernya konsumsi, itu pertama-tama datang dari otonomi daerah. Dengan itu, 30 persen APBN dialokasikan ke seluruh daerah, yang tak pernah kita lakukan di masa lalu," ujar Darmin.

Tingginya konsumsi tersebut, dia melanjutkan, didukung dengan peningkatan investasi pada tahun ini. Kedua, motor ekonomi tersebut, dapat menopang penurunan ekspor yang terjadi akibat gejolak harga komoditas internasional.

Gambar Nyamuk DBD

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

The number of dengue fever cases in Indonesia has increased, with over 35,000 patients so far. Meanwhile, 390 people have died due to dengue fever.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024