Pemerintah Bangun Rusun di Atas Pasar Tradisional

Rumah susun
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Kementerian Perumahan Rakyat menyatakan bahwa sampai saat ini masih menyosialisasikan pendirian rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang nantinya akan didirikan menjadi satu dengan pasar tradisional.

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Fokus pembangunan rusun murah tersebut, setelah rencana pembangunan rusunawa di atas kali Ciliwung, sampai saat ini belum mendapatkan restu dari beberapa pihak.

Menurut Asisten Deputi Penyediaan Rumah Susun dan Rumah Tapak Kemenpera, Lukman Hakim, permasalahan yang dihadapi kementerian saat ini adalah menerapkan konsep baru yang belum pernah diuji, yaitu membangunan di pasar tradisional.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

"Kalau di mal mewah itu mungkin sudah biasa, jika ada apartemen di atas bangunan di pusat perbelanjaannya. Tetapi, untuk pasar tradisional itu adalah hal yang baru," ujarnya ketika dihubungi VIVAnews di Jakarta, Kamis 29 November 2012.

Untuk itu, Lukman mengungkapkan, hal yang paling sulit adalah untuk menyosialisasikan kepada masyarakat, khususnya penghuni pasar tradisional tersebut. "Pada dasarnya, masyarakat bersedia dipindahkan tapi mereka akan menolak jika lokasi tempat mereka dipindahkan terlalu jauh dari tempat mereka berjualan," kata dia.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Dia menuturkan, rencananya pembangunan rusunawa yang menjadi satu bangunan dengan pasar tradisional adalah di Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Sedangkan dana yang dialokasikan untuk tahun depan adalah Rp500 miliar, untuk pembangunan rusunawa yang rencananya akan dibangun setinggi 24 lantai tersebut.

Lukman mengatakan bahwa sebenarnya untuk pembangunan rusunawa tersebut, dibutuhkan dana sekitar Rp800 miliar. Namun, karena proyek ini akan berjalan untuk tahun jamak, maka tahun ini baru dianggarkan sebesar Rp500 miliar.

Nantinya, dia melanjutkan, di lokasi tersebut akan dibangun apartemen bersubsidi dengan kapasitas sebanyak 4.000 unit. Rusunawa yang dibangun di lahan seluas 2,5 hektare ini, lantai satu dan dua akan digunakan untuk pasar tradisional dan lantai tiga diperuntukkan untuk kepentingan publik. Sedangkan lantai empat sampai dengan lantai 24 akan digunakan untuk hunian.

Untuk pembangunan, ungkap Lukman, Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz menginginkan agar proses peletakan batu pertama dilaksanakan tahun ini. Namun, dia mengakui, sepertinya proses tersebut akan diundur karena sosialisasi kepada masyarakat sekitar dan pedagang belum selesai.

Selain itu, pihaknya sampai saat ini juga belum mengetahui konsep PD Pasar Jaya untuk merelokasi para pedagang saat rusun itu dibangun. "Entah akan dibuatkan pasar darurat atau nanti akan direlokasi kita belum mengetahui, tergantung pengelola," tutur Lukman. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya