Meski Dipertanyakan, DPR Sinyalir Kuota BBM Subsidi Naik

Kelangkaan pasokan BBM
Sumber :
  • ANTARA/Lucky.R

VIVAnews - Wakil Ketua Komisi VII DPR Ahmad Farial mengatakan kemungkinan besar DPR menyetujui usulan pemerintah untuk menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebanyak 1,2 juta kiloliter. Sebab, DPR tidak ingin ada gejolak di masyarakat.

"Kami tanya dulu alasannya apa. Nanti kami setujui agar tidak ada antrean. Kasihan rakyat," kata Ferial saat diskusi Polemik Sindoradio "Repotnya Mengatur BBM" di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 1 Desember 2012.

"Saya pribadi tidak akan segan-segan menyetujui. Tapi kalau akhir tahun mengajukan lagi, saya tidak akan segan mengajukan pembekuan BPH Migas," ujarnya.

Menurutnya, perencanaan kuota BBM bersubsidi yang diusulkan pemerintah pantas dipertanyakan. Sebab, pada UU APBN-P 2012, pemerintah sudah meminta tambahan kuota sekitar 4 juta kiloliter, dari 40 juta kilo liter menjadi 44 juta kiloliter.

"Kalau tidak disetujui, BBM bersubsidi disebut tidak akan cukup sampai akhir tahun," ucapnya.

Farial menilai, BPH Migas selalu membuat kesalahan dalam menghitung kuota BBM. Tahun ini sudah dua kali badan itu membuat kesalahan, yakni pada Juni dan November. Kesalahan penghitungan itu membuat gejolak politik dan sosial. "Rp 22 triliun yang miss dihitung BPH Migas," kata Farial.

Menurutnya, laporan BPH Migas kepada DPR banyak tangkapan selundupan BBM. "Tapi teri yang ditangkap, bukan yang besar-besar. Berarti selama ini BPH Migas kerjanya apa? Kami beri anggaran, ada fee per liter dari penjualan BBM. Jangan selalu BPH Migas tidak mau disalahin, BPH ada gunanya apa tidak?" katanya.

Direktur BPH Migas Djoko Siswanto membela diri. Dia menilai Farial telah menjadikan BPH Migas sebagai kambing hitam.

"Kalau cari kambing hitam sih gampang saja. Ekspedisi paling bagus itu cari kambing hitam," katanya di tempat sama.

Menurutnya, dalam penjualan BBM subsidi tidak ada fee buat negara apalagi buat BPH Migas. Pendapatan BPH Migas dari iuran BBM non subsidi dan penjualan gas bumi melalui pipa.

"Coba bayangkan sistem distribusi ini tidak ada pengawasnya, atau ada pengawasnya," ujarnya.

MUI Ajak Masyarakat Doakan Timnas Indonesia: Juara Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade
Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

Sebuah kelompok kemanusiaan yang berada di Inggris sedang mengamati persenjataan Israel yang belum meledak di Gaza untuk memastikan keamanan wilayah di Palestina.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024