Bunga Kredit Mikro Tinggi, BI Minta Bank Transparan

Pengrajin Souvenir Ondel-Ondel
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews- Direktur Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) sangat diperlukan. Terlebih suku bunga mikro masih cukup tinggi di kisaran 25-30 persen.

"Bunga kredit mikro memang cukup tinggi, hanya beberapa bank yang fokus ke unit usaha ini," ujar Mirza di Jakarta, Rabu 5 Desember 2012.

Mirza menjelaskan, salah satu faktor penyebab tingginya suku bunga kredit mikro karena biaya yang dibutuhkan terlalu besar. Pasalnya bank harus membuka kantor cabang dan menyediakan sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya.

Untuk itu Mirza menyarankan agar Bank Indonesia (BI) perlu mengatur transparansi penghitungan suku bunga mikro. "Transparansi SBDK itu perlu ada, dan kalau perlu tambah suplai kredit mikro, supaya bunganya turun," kata Mirza.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) akan menyempurnakan aturan teknis suku bunga dasar kredit (SBDK), dengan mengeluarkan surat edaran baru mengenai SBDK usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada awal 2013.

"Per 1 Januari 2013, kita akan keluarkan aturan terkait suku bunga kredit mikro dalam SBDK ini, kan kita mau ini bisa turun," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Jakarta.

Menurutnya, dalam SBDK yang telah diumumkan oleh perbankan saat ini, di mana dicantumkan suku bunga dasar kredit korporasi, ritel, KPR dan non-KPR, belum terlihat secara implisit untuk suku bunga dasar kredit UMKM. (eh)

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi
Mata uang Indonesia, Rupiah

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024