- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa sepakat dengan ide Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang meminta pemerintah pusat untuk mensubsidi tiket Mass Rapid Transit (MRT) DKI Jakarta.
Hatta menjelaskan berdasarkan kajian harga tiket MRT yang tidak menggunakan subsidi mencapai Rp38 ribu per orang. Perhitungan ini jika menggunakan skema pembiayaan dengan komposisi 42 persen ditanggung pemerintah pusat dan 58 persen pemerintah daerah.
"Namun kalau harga riket mencapai Rp38 ribu, maka masyarakat tidak akan kuat naik MRT. Kasihan pekerja-pekerja yang pendapatannya cuma Rp50-75 ribu per hari," kata Hatta di Jakarta, Rabu 5 Desember 2012.
Subsidi tiket, katanya, merupakan hal yang wajar dan diterapkan di negara-negara yang telah menggunakan MRT. Ia menilai masyarakat Jakarta sudah membutuhkan MRT karena kemacetan di DKI Jakarta membutuhkan solusi.
Untuk itu, Hatta meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk duduk bersama memikirkan solusi permasalahan yang membelit mega proyek transportasi massal ini.
Hatta menjelaskan saat ini pemerintah sedang mencoba menurunkan beban investasi agar lebih murah. Selain itu, pemerintah akan memaksimalkan pendapatan-pendapatan di luar pendapatan tiket untuk mengurangi beban investasi dan operasional MRT. (eh)
Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.
