Pemerintah Berbeda Target Bangun Rumah Murah

Contoh rumah murah
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Deputi Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat, Sri Hartoyo, menyatakan bahwa kementerian tidak menargetkan pembangunan rumah murah dengan program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada 2013. 

Sebagian Daerah Hapus Pajak Progresif dan Bea Balik Nama, Ini Daftarnya

Padahal sebelumnya, Asisten Deputi Perencanaan Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat, Iwan Nurwanto, mengatakan bahwa target rumah murah melalui FLPP untuk tahun depan mencapai 350 ribu unit dan 1.500 unit bagi rumah susun.

Sri mengatakan bahwa kementerian pada awal tahun mempersiapkan anggaran untuk memfasilitasi pembangunan 120 ribu rumah tahun depan. 

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

"Kalau angka 350 ribu rumah FLPP itu angka kebutuhan rencana pembangunan jangka menengah, sedangkan target kami harus realistis dan sesuai kemampuan, suplai, dan permintaannya segitu," ujarnya kepada VIVAnews, di Jakarta, Rabu 19 Desember 2012. 

Sebanyak 120 ribu unit rumah murah ini, Sri menjelaskan, adalah anggaran minimal yang dananya memang sudah tersedia dan dianggarkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat. Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan angka ini akan bertambah pada tiga bulan pertama 2013. 

Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas

Penambahan tersebut, nantinya akan dilihat dari pasokan dan permintaan yang berkembang di lapangan. Pihak kementerian pun masih mungkin untuk menambah jumlah subsidi untuk rumah murah ini hingga 175 ribu unit. 

"Anggaran yang telah kami sediakan tahun depan untuk FLPP adalah Rp7,2 triliun," jelasnya. 

Untuk penyerapan FLPP tahun ini, Sri mengatakan, hanya mencapai 50 persen. Sementara itu, hingga akhir tahun ini yang ditargetkan 133 ribu unit hanya tercapai 63 ribu rumah.

Kendala penyerapan ini, menurut dia, juga akibat adanya pembatasan rumah tipe 36 saja yang bisa mendapatkan subsidi FLPP. "Untuk tahun ini, kami menargetkan 120 ribu dulu. Nanti, jika kinerja pada awal triwulan pertama baik, akan meminta lagi dari APBN-P untuk menambah 55 ribu unit," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya