- Twitter.com
VIVAnews - Dua perusahaan pelat merah, PT Surveyor Indonesia dan PT Sucofindo akan melebur dalam satu perusahaan pada Maret 2013 mendatang. Proses merger ini dibutuhkan untuk memperkuat Indonesia dalam bidang jasa konsultasi dan survei.
Direktur Utama PT Sucofindo Arief Safari, menyambut baik rencana kementerian BUMN tersebut. Pasalnya, merger tersebut dibutuhkan untuk memperkuat BUMN, agar dapat bersaing dalam Komunitas ASEAN 2015.
"Jadi memang dibutuhkan perusahaan survei yang besar di Indonesia," ujarnya di kantor kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 11 Januari 2013.
Ia menjelaskan penguatan BUMN seperti Sucofindo jika dilakukan secara organik akan membutuhkan waktu lama. Untuk itu, ia menilai merger dengan Surveyor Indonesia merupakan langkah yang tepat untuk mempercepat tujuan tersebut.
Saat ini masih ada larangan investasi bagi perusahaan dalam bidang yang sama dengan Sucofindo untuk beroperasi di Indonesia. "Saat 2015 mereka sudah bisa beroperasi di Indonesia, itu akan mengancam," katanya.
Langkah Sucofindo ini, katanya, mencontoh Societe Generale de Surveillance (SGS) Holding, SA, perusahaan survei asal Singapura. SGS melakukan penguatan bisnis secara non organik. Perusahaan tersebut mengakusisi perusahaan di negara lain sehingga inti bisnis semakin kuat di kancah global.
"Kita harus meniru seperti itu, sehingga bisa lebih siap dengan persaingan global," ungkapnya.
Arief menyatakan belum mengetahui mekanisme peleburan dua perusahaan ini karena masih menunggu keputusan dari Kementerian BUMN. Namun, aksi korporasi tersebut akan dilakukan pada Maret 2013 mendatang bersamaan dengan pergantian direksi Sucofindo. "Setelah pengabungan ini aset perusahaan diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun." (umi)
Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad
Artikel top trending pertama yakni mengenai Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Habib Bahar: Saya Ambil Hikmahnya PDIP Nyungsep tengah disorot oleh para pembaca
