Banjir, Jalan Rusak Mencapai 106 Kilometer

Ilustrasi mobil terendam banjir
Sumber :
  • VIVAnews/Rohimat

VIVAnews - Direktorat Jendral Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan, jalan nasional yang rusak di daerah Jakarta Bogor Depok Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur) akibat cuaca ekstrem beberapa hari lalu mencapai 106 kilometer.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

"Kementerian memperkirakan kebutuhan dana perbaikan tanggap darurat pasca banjir minggu lalu itu sebesar Rp55 miliar untuk jalan nasional di Jabodetabekjur saja," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto, dalam konfrensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu 23 Januari 2013.

Djoko menambahkan, dana perbaikan tanggap darurat itu belum teralokasi dalam APBN 2013, dan akan segera diusulkan oleh Ditjen Bina Marga kepada pemerintah.

Risma dan Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi, Budi Arie: Jangan Didramatisir

Bukan hanya Jabodetabekjur, dia mengatakan, untuk memperbaiki jalan yang rusak karena banjir di Banten, kementerian melaporkan dibutuhkan dana senilai Rp11,1 miliar.

Perbaikan dilakukan kementerian, menurut Djoko, hanya sekadar pelapisan setempat, penutupan lubang, pembersihan, dan perbaikan saluran samping serta trotoar.

Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif

Namun, ia menambahkan, setelah selesai perbaikan tanggap darurat jalan nasional juga memerlukan perbaikan permanen. "Untuk perbaikan permanen di wilayah Jabodetabekjur, dan Banten masing-masing memerlukan Rp90 miliar, dan Rp39 miliar," ujar Djoko.

Beberapa jalan nasional yang rusak,menurut Djoko, adalah TB Simatupang, Jalan Raya Bogor, Jalan Trans Yogi, dan Jalan Mayjen Sutoyo. Sedangkan untuk Banten, jalan rusak adalah ruas Pandeglang-Saketi, Pandeglang-Rangkasbitung, dan Serang-Pandeglang.

Selain itu, kementerian juga mencatat terjadi kerusakan jalan nasional akibat banjir di ruas Karawang-Cikampek-Pamanukan.

Djoko menuturkan, pihaknya memperkirakan kerusakan jalan itu dimulai pada Jumat 18 Januari 2013 lalu, akibat genangan air setinggi 50-60 sentimeter yang diakibatkan meluapnya sungai Ciasem.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya