Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, berencana untuk melikuidasi empat BUMN dhuafa. Salah satunya adalah BUMN percetakan, PT Balai Pustaka.
"Kalau di otak saya, Balai Pustaka itu likuidasi. Saya anggap itu sudah mati, tapi surat 'kematiannya' belum keluar-keluar," kata Dahlan saat ditemui di Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 12 Februari 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Presdir P&G: Konsumen Adalah Bos
"Kalau di otak saya, Balai Pustaka itu likuidasi. Saya anggap itu sudah mati, tapi surat 'kematiannya' belum keluar-keluar," kata Dahlan saat ditemui di Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 12 Februari 2013.
Selain Balai Pustaka, dalam
masterplan
Kementerian BUMN 2012-2014, ada empat BUMN yang akan dibubarkan, yaitu Perum Produksi Film Negara, karena sudah berhenti beroperasi dan sumber daya manusia tidak mendukung, serta Balai Pustaka yang mengalami kesulitan berkompetisi dalam pasar.
Selain itu, Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) yang secara bisnis tidak layak dipertahankan, dan PT Djakarta Llyold yang sudah tidak memiliki nilai ekonomi.
Namun, usaha untuk melikuidasi empat BUMN tersebut harus melalui persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Likuidasi empat BUMN tersebut masih harus melalui proses administrasi yang panjang. "Proses administrasinya menjengkelkan," katanya. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain Balai Pustaka, dalam
