Pertamina Batal Akuisisi Perusahaan Migas Venezuela

KPK minta bantuan Pertamina selidiki kasus Petral
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
Perkuat Ukhuwah, KEIND Ingin Berkontribusi Lebih untuk Negara
Perusahaan energi plat merah, Pertamina, gagal mengakusisi 32 persen saham Petrodelta, S.A, Venezuela, milik Harvest Natural Resources.
Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang

Dilansir
Banyak yang Mudik H-4, Menhub Minta Maskapai Berikan Promo di H-10
WMCTV , gagalnya Pertamina mengakusisi cicit perusahaan milik BUMN pemerintah Venezuela, Petroleos de Venezuela SA (PDVSA), ini disebabkan pemerintah Indonesia, sebagai pemegang saham Pertamina, tidak setuju dan menghentikan proses penyelesaian transaksi.


"Kami kecewa penjualan saham kami di Petrodelta kepada Pertamina tidak disetujui pemerintah Indonesia," kata Presiden dan CEO Harvest, James A. Edmiston, Kamis 21 Februari 2013. Transaksi tersebut bernilai US$725 juta.


Saat dikonfirmasi, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Ali Mundakir mengakui kabar tersebut. "Transaksi batal, tapi kami belum bisa menjelaskan secara detil," katanya dalam pesan singkat kepada
VIVAnews.


Petrodelta adalah operator dan pemegang hak konsesi dari pemerintah Venezuela hingga 2027 untuk mengeksplorasi, mengembangkan, memproduksikan, dan mengelola blok migas yang terdiri atas lapangan Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno, dan Temblador, dengan keseluruhan cakupan wilayah seluas 1.000 kilometer persegi.


Berdasarkan sertifikasi dari Ryder Scott pada 2012, sesuai dengan pedoman dari US Securities and Exchange Commission, lapangan Petrodelta mengandung cadangan terbukti dan mungkin (proven and probable) total sekitar 486 juta barel ekuivalen minyak bumi (mmboe).


Kandungan cadangan hidrokarbon tersebut lebih besar dibandingkan dengan cadangan Blok Cepu, yang merupakan penemuan terbesar di Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya