BPS: Inflasi Februari 0,75%, Cukup Tinggi 10 Tahun Terakhir

Suryamin, Plt Kepala Badan Pusat Statistik
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa
VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Februari 2013 sebesar 0,75 persen. Angka inflasi itu lebih tinggi dibanding Februari 2012, yang hanya sebesar 0,05 persen. 
Proyek Ini jadi 'Game Changer'

Kepala BPS, Suryamin, mengungkapkan, tingginya angka inflasi itu disebabkan oleh pembatasan impor hortikultura yang sudah diterapkan pemerintah sejak tahun ini.
Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Borneo FC

"Perlu saya sampaikan, inflasi 0,75 cukup tinggi dalam 10 tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah karena pembatasan komoditas impor barang hortikultura," kata dia di Gedung BPS, Jakarta, Jumat 1 Maret 2013.
Sosok Abu Shujaa, Komandan Perang Al Quds yang 'Bangkit' dari Kematian

Suryamin menilai, pembatasan impor tersebut juga telah menyebabkan tingginya harga komoditas, sehingga terjadi shock therapy di beberapa wilayah di Indonesia.

"Suplai dalam negeri masih menyesuaikan, maka BPS melihat ada sedikit terapi ke sana. Semoga tidak akan tinggi lagi dan mudah-mudahan pemerintah mengontrol perkembangan dari kebutuhan harga pokok," tegasnya.

Sementara itu, untuk inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,79 persen, dengan inflasi year on year (yoy) sebesar 5,31 persen. Inflasi inti 0,30 persen dan inflasi inti yoy sebesar 4,29 persen.

Suryamin menegaskan, ada 60 kota yang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 0,31 persen dan Lhokseumawe Aceh sebesar 1,78 persen. Inflasi terendah di Kota Sibolga sebesar 0,12 persen dan deflasi terjadi di Ambon sebesar 2,29 persen. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya