VIDEO: GTIS Hanya Kantongi Izin dari MUI

Ketua MUI Ma'ruf Amin
Sumber :
  • Antara/ Rosa Panggabean
VIVAnews - Perusahaan investasi PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) belakangan banyak diperbincangkan karena disinyalir sebagai perusahaan investasi bodong. Tak tanggung-tanggung, kerugian nasabah ditaksir hingga ratusan miliar rupiah. 
Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne

Direktur utamanya, Michael Ong, telah kabur membawa uang nasabah. Yang lebih menyita perhatian adalah masuknya nama Majelis Ulama Indonesia (MUI) di dalam perusahaan investasi emas berjangka ini.
Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024

MUI dikabarkan satu-satunya institusi yang memberi izin usaha pada GTIS. Pada 2011, MUI memberikan sertifikat syariah bagi perusahaan yang menawarkan produk perdagangan emas dengan sistem bagi hasil ini. Padahal, GTIS belum melengkapi izin.
Meet Nicole Shanahan, VP Candidate of the United States

Meski sudah menempatkan dewan pengawas dalam GTIS, kini MUI mengaku kecolongan. "Tapi yang langsung ini belakangan kita dengar bahwa si nasabah itu menitipkan emasnya ke perusahaan. Nah ini yang di luar ketentuan MUI," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin.

Selengkapnya lihat di ini.

Belakangan diketahui ternyata GTIS tidak memiliki izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditas (Bapebti), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Perdagangan. Satu-satunya yang digunakan senjata menjalankan bisnis adalah izin usaha dari MUI.

DZ, salah satu investor yang menjadi korban GTIS, dalam wawancaranya dengan VIVAnews mengaku tertarik investasi ini lantaran imbal hasil yang ditawarkan sangat besar, sampai 2-5,4 persen per bulan alias 24-64,8 persen per tahun. "Sangat tinggi," katanya.

Selain cewek cantik yang menggunakan rok pendek, GTIS juga menawarkan tokoh-tokoh ulama negeri ini. Ia menggandeng beberapa nama kiyai di jajaran perusahaan. "Ada Kyai Ma'ruf Amin dan Marzuki Alie sebagai Dewan Penasehat," kata DZ. "Itu yang membuat kami yakin dan tertarik dengan investasi ini."

Ma'ruf Amin merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sedangkan Marzuki Alie merupakan politisi Partai Demokrat.

Memang, ketika dikonfirmasi, Ma'ruf tidak mau menjelaskan posisinya di GTIS. "Saya sedang di Makkah," katanya langsung mematikan telepon genggamnya. Sedangkan Marzuki Alie mengatakan dia hanya mengislamkan Michael Ong, bos GTIS. Tidak ada kaitannya dengan perusahaan itu. "Mana ada di perusahaan Dewan Pembina. Memang organisasi?" katanya. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya