Sumber :
- ANTARA/Lucky.R
VIVAnews - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengungkapkan bahwa pemerintah diperkirakan tidak bisa menjaga defisit anggaran sebesar 1,65 persen seperti yang ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013.
Membengkaknya subsidi bahan bakar minyak (BBM) tahun ini, menurut dia, menjadi ancaman utama melonjaknya defisit anggaran. "Defisit mungkin bisa mencapai dua persen atau lebih," ujar Agus di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 18 Maret 2013.
Agus mengatakan bahwa berjalannya pengendalian konsumsi BBM bersubsidi menjadi kunci utama dalam meredam membengkaknya defisit anggaran pemerintah tersebut.
"Pengendalian itu kami harapkan harus di awal-awal tahun seperti sekarang. Karena kalau pada semester pertama, dampaknya pasti buruk," tambahnya.
Alasan lain membengkaknya defisit anggaran, menurut Agus, yaitu kinerja perdagangan Indonesia yang masih negatif saat ini. Hal tersebut besar pengaruhnya dari gejolak harga komoditas, karena krisis ekonomi global saat ini.
"Kemudian, juga pengaruh dari penerimaan pajak yang menurun, karena adanya dampak ekspor yang juga terkena krisis global," tuturnya. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Alasan lain membengkaknya defisit anggaran, menurut Agus, yaitu kinerja perdagangan Indonesia yang masih negatif saat ini. Hal tersebut besar pengaruhnya dari gejolak harga komoditas, karena krisis ekonomi global saat ini.