Pasar Perkantoran Sewa Intiland Melonjak

VIVAnews - Segmen pasar ruang perkantoran sewa tahun ini diperkirakan masih menjanjikan kendati dibayang-bayangi dampak krisis keuangan global yang masih terjadi. Hal itu bisa dilihat dari jumlah permintaan sewa ruang perkantoran masih cukup baik, terutama yang berada di kawasan pusat bisnis atau central business distric (CBD).

PT Intiland Development Tbk, misalnya, berhasil membukukan kinerja yang positif untuk segmen pasar ruang perkantoran sewa. Tingkat hunian atau okupansi gedung-gedung perkantoran perseroan meningkatan cukup baik sejak akhir tahun lalu.

Tren tersebut dapat dilihat dari meningkatnya luas ruang perkantoran yang disewakan di Intiland Tower Jakarta dan Intiland Tower Surabaya.

Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini

Tingkat okupansi Intiland Tower Jakarta, contohnya, telah mencapai 90 persen, atau naik signifikan dibandingkan awal tahun lalu yang baru sebesar 71 persen. Sedangkan, tingkat okupansi Intiland Tower Surabaya telah mencapai 80 persen, atau naik dibanding awal tahun lalu yang baru mencapai 74 persen.

Susan Pranata, direktur pemasaran Intiland menuturkan, pasar ruang perkantoran sewa, khususnya gedung-gedung di area primer cukup potensial. Hal itu disebabkan masih banyaknya perusahaan yang saat ini membutuhkan ruang-ruang perkantoran, baik yang masuk kategori peringkat A hingga B.

"Saya optimis pasar ruang perkantoran sewa masih bagus karena tingkat
kebutuhan lumayan tinggi seiring masuknya investasi baru dan relokasi ruang kantor," ujarnya melalui siaran pers yang diterima VIVAnews di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2009.

Dia memaparkan bahwa melonjaknya tingkat okupansi di Intiland Tower disebabkan cukup banyak jumlah perusahaan yang memindahkan lokasi kantornya ke kawasan CBD.

Lindungi Kesehatan Pekerja, Kemnaker Ajak Perusahan Aktif Tanggulangi Tuberkolosis di Tempat Kerja

Intiland Tower Jakarta dan Surabaya menjadi pilihan favorit sebab selain lokasinya strategis, juga karena memiliki kemudahan akses transportasi. "Selain itu, tentu saja karena kami terus meningkatkan mutu layanan melalui upaya perbaikan infrastuktur dan fasilitas pendukung yang ada," ujar Susan.

Intiland saat ini memiliki atau mengelola beberapa portofolio gedung perkantoran di Jakarta dan Surabaya. Selain Intiland Tower Jakarta dan Surabaya, perseroan juga mengelola Wisma Manulife Indonesia, gedung Graha Pratama, dan Wisma Sarinah. "Graha Pratama yang merupakan gedung perkantoran di kawasan Jl MT Haryono, Jakarta yang tingkat okupansinya mencapai 100 persen," kata dia.

Intiland juga menggandeng sejumlah agen-agen pemasaran profesional untuk menunjang pemasaran dan memperlebar akses pasar ruang perkantoran gedung-gedung miliknya. Beberapa agen pemasaran yang telah menjalin bekerja sama antara lain Procon Indah, Coldwell Bankers,
Collers, dan Era Commerce.

Selama ini pihak penyewa Intiland Tower Jakarta yang merupakan gedung perkantoran 23 lantai dengan luas bangunan mencapai 30.986 meter persegi kebanyakan berasal dari perusahaan di industri keuangan, konsultan, auditor, dan kedutaan.

Kenang Jenderal Wismoyo, Prabowo: Ajaran Beliau Bawa Saya Sampai Mendapat Mandat Rakyat

Pada awal tahun ini, contohnya, sejumlah perusahaan besar nasional telah menyewa ruang perkantoran dalam jumlah cukup luas di Intiland Tower. "Mereka di antarannya adalah perusahaan asuransi dan salah satu perusahaan makanan olahan terbesar di Indonesia," kata Susan.

Sementara itu, manajer gedung Intiland Tower Surabaya Arief Subagyo mengatakan pihaknya tahun ini menargetkan tingkat okupansi bakal mencapai 85 persen. Hal itu seiring masuknya beberapa penyewa baru dari perusahaan di industri eksplorasi minyak dan gas dan perluasan sewa ruang dari perusahaan telekomunikasi. "Ada beberapa perusahaan baru yang akan masuk tahun ini, di samping rencana penambahan luas sewa lahan dari para beberapa penyewa," ujarnya.

Menurutnya, ruang perkantoran Intiland Tower Surabaya saat ini banyak disewa perusahaan di industri perbankan, teknologi, telekomunikasi, dan sekuritas. Gedung dengan pasokan luas lahan 16.800 meter persegi ini bahkan menjadi salah satu gedung perkantoran favorit dan dikenal sebagai satu-satunya "IT Building" di Surabaya.

Lebih lanjut, Susan memperkirakan pasar ruang perkantoran sewa di Jakarta masih sangat menjanjikan kendati tingkat pertumbuhannya tidak sepesat tahun-tahun sebelumnya. Hal itu mempertimbangkan bahwa harga sewa ruang perkantoran di Indonesia masih relatif kompetitif.

Lihat saja, kata dia, tarif sewa ruang kantor di area CBD di Jakarta saat ini masih berkisar Rp 140.000–Rp 195.000 per meter persegi. "Jadi, meski jumlah pasokan tersedia cukup banyak, namun permintaan juga meningkat, khususnya terhadap perkantoran yang lokasinya strategis dan memiliki fasilitas memadai," tutur Susan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya