Langka, Solar Subsidi di Riau

Ilustrasi kelangkaan BBM.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta
- Beberapa pekan ini, Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di Riau mengalami kelangkaan.
Ada Apa di Kota Isfahan Iran yang Baru Saja Diserang Israel?

Di Pekanbaru misalnya, sebagian besar solar bersubsidi di SPBU Riau kosong, hanya beberapa yang masih tersedia. Itu pun sudah disesaki kendaraan. Bahkan antreannya sudah memakan jalan badan umum.
Ngeri Peringatan Terbaru Iran kepada Israel, Mulai Sebut Nuklir


"Sementara di SPBU non subsidi sepi-sepi saja," kata Assistant Customer Relation PT Pertamina Region I Sumatera Bagian Utara, Sonny Mirath ketika dikonfirmasi
VIVAnews.


Dari catatan Sonny, kelangkaan solar bersubsidi disebabkan ulah kendaraan industri, baik truk CPO, batu bara, maupun industri lainnya. "Ada keengganan dari pelaku usaha maupun sopir mengisi solar non-subsidi. Mereka lebih memilih mengantre di SPBU bersubsidi karena harga lebih murah," ujarnya.


Padahal, di Bumi Melayu itu sudah disediakan 20 SPBU yang menyediakan solar non-subsidi, dan itu tersebar di sejumlah daerah yang ada di Riau.


"Bagaimana lagi, Pertamina tidak bisa memaksa sopir untuk mengisi BBM non-subsidi. Karena pantauan di lapangan ternyata kadang para sopir kendaraan industri yang diberikan uang jalan hanya untuk mengisi solar subsidi," ujar Sonny.


Pertamina sendiri tidak berwenang memaksa kenderaan industri tersebut mengkonsumsi solar non-subsidi.


"Kami masih menunggu peraturan pemerintah," katanya. "Pemerintah sedang menggodok aturan stiker larangan mengkonsumsi BBM bersubsidi bagi kendaraan industri."


Sebenarnya, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No 1/2013, terhitung 1 Maret 2013, truk angkutan barang pertambangan, perkebunan, dan kehutanan dilarang mengisi solar subsidi,  namun prakteknya sulit dilakukan. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya