Dahlan: Akuisisi Blok Mahakam, Pertamina Bisa Libas Petronas

Dahlan Iskan Penuhi Panggilan DPR
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menyatakan perusahaan minyak dan gas bumi plat merah, Pertamina, dapat menempuh 'jalan pintas' untuk dapat menyaingi Petronas dalam waktu empat tahun.

Dahlan mengungkapkan, jalan pintas tersebut adalah mengakusisi salah satu blok migas terbesar di Indonesia, Mahakam, yang akan habis kontraknya pada 2017 mendatang. Perhitungan Pertamina, jika dapat mengakusisi blok Mahakam maka laba Pertamina pada 2018 mendatang dapat menembus Rp171 triliun.

"[Akuisisi tersebut] Jalan tol yang tidak pakai bayar, dengan jalan ini Pertamina bisa mengalahkan Petronas hanya dalam waktu empat tahun. Jalan tol itu bukan milik Pertamina, jalan tol itu milik perusahaan luar negeri yang akan habis izinnya 2017 nanti," kata Dahlan Iskan seperti dikutip dari Manufacturing Hope edisi 71, Senin 1 April 2013.

Dengan menyerahkan blok Mahakam kepada Pertamina, kata Dahlan, maka Pertamina dapat mengejar dari kekalahan dengan Petronas Malaysia yang telah terjadi sejak 30 tahun lalu. Dahlan menjelaskan kekalahan Pertamina ini sudah menyangkut harga diri negara dan bangsa.

"Ini soal merah putih, Pertamina sudah menjadi lambang negara. Garuda Indonesia sudah mengalahkan Malaysia Airlines, semen dan pupuk kita sudah jauh di depan dan di bidang pelabuhan kita sedang mengejarnya dengan proyek PT Indonesia Port Corporation," katanya.

Menurut Dahlan, saat ini laba Pertamina baru Rp25 triliun, masih jauh dibanding laba Petronas yang mencapai Rp160 triliun. Pertamina saat ini baru bisa menghasilkan migas sebesar 500 ribu barel minyak ekuivalen per hari. Pertamina telah membentuk brigade 300 K yang terdiri dari anak-anak muda usia di bawah 29 tahun untuk menambah produksi migas Pertamina 300 ribu barel per hari.

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

Kemampuan Pertamina Diragukan

Namun analisis Dahlan tersebut berbeda dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik. kata Jero, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 15 Maret 2013.

Jero juga meragukan kemampuan Pertamina jika seandainya berniat mengelola Blok Mahakam sepenuhnya.

Sengketa Pilpres Dinilai Jadi Pembelajaran, Saatnya Prabowo-Gibran Ayomi Semua Masyarakat

Dia juga mempertanyakan keuntungan yang diperoleh Pertamina jika itu terjadi. "Apa mampu uangnya kalau diambil 100 persen?" kata Jero, melanjutkan.

Seperti diketahui kontrak Total dan Inpex untuk menggarap di Blok Mahakam akan berakhir pada 2017. Hingga saat ini pemerintah belum memastikan pihak yang akan mengelola pasca kontrak berakhir itu. Ini disebabkan Kementerian masih menghitung-hitung kontrak.

Mengganas di Piala Asia, Timnas Indonesia U-23 Jadi Perbincangan di Qatar

Meski Total dan Inpex memiliki 100 persen saham blok itu, lanjut Jero, negara mendapat bagian 70 persen dari hasil. Sedangkan jika Pertamina yang membeli 100 persen blok itu, belum tentu hitungan itu masuk. "Jadi kita harus berpikir jernih dan tidak emosional," kata dia.

Jero berpesan kepada masyarakat untuk tidak meragukan Kementerian Energi dalam menyelesaikan Blok Mahakam. "Masyarakat harus yakin. Jangan dibiaskan ke sana ke mari. Tidak ada keragu-raguan soal nasionalisme," kata dia.Kontrak Total dan Inpex di Blok Mahakam akan berakhir pada 2017.

Seperti diketahui kontrak Total dan Inpex untuk menggarap di Blok Mahakam akan berakhir pada 2017. Hingga saat ini pemerintah belum memastikan pihak mana yang akan mengelola Blok Mahakam pasca kontrak tersebut berakhir itu. Ini disebabkan Kementerian Energi masih menghitung-hitung kontrak tersebut.

TikToker Galih Loss dihujat netizen karena aksi prank ke ojol

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

Galih Loss ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024