Sumber :
- REUTERS/ Lee Jae-Won
VIVAnews - Pasar saham utama Asia Pasifik pada awal perdagangan Senin 8 April 2013, dibuka sedikit lebih rendah dari transaksi sebelumnya.
Melemahnya data tenaga kerja Amerika Serikat yang memicu kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi negara terbesar dunia kemungkinan kehilangan tenaga disinyalir menjadi pemicunya.
Baca Juga :
YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar bursa Jepang, pada awal transkasi hari ini bergerak turun 0,1 persen. Bursa saham acuan Korea Selatan, KS11 melemah 0,3 persen di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea.
Namun, indeks patokan saham Australia, AXJO naik sementara sekitar 0,1 persen di awal perdagangan Senin.
Bursa Jepang, Nikkei 225 juga menguat 2,8 persen setelah melonjak lebih dari empat persen di atas level 13.000 pada Jumat lalu, untuk pertama kalinya sejak Agustus 2008.
"Meskipun berada di posisi terendah bulanan, indeks kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran ketat. Terutama, untuk penjualan saham oleh investor asing yang terus berada pada ketidakpastian akibat kisrus semenanjung Korea," kata Lee Eun-taek, analis di Dongbu Securities, seperti dikutip dari laman Reuters.
Korea Selatan dan AS percaya bahwa Korea Utara akan meluncurkan kembali rudalnya, setelah negara tersebut mengatakan tidak bisa menjamin keselamatan para diplomat asing.
Sementara itu, pasar saham utama dunia dan nilai tukar dolar AS jatuh pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, sebagai respon dilirisnya laporan data tenaga kerja yang negatif.
Minyak mentah jenis brent jatuh ke level terendah delapan bulan terakhir pada Jumat lalu. Namun, minyak mentah di pasar berjangka AS stabil sekitar US$92,73 per barel pada Senin pagi ini. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bursa Jepang, Nikkei 225 juga menguat 2,8 persen setelah melonjak lebih dari empat persen di atas level 13.000 pada Jumat lalu, untuk pertama kalinya sejak Agustus 2008.
