SBY Ungkap Pengalaman Menaikkan Harga BBM

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Sumber :
  • ANTARA/Jessica Helena Wuysang

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa pemerintah sedang dalam tahap final untuk mengkaji skema kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Jika terpaksa, pemerintah akan menempuh opsi menaikkan harga BBM demi menekan pembengkakan anggaran subsidi.

Namun, apabila kebijakan ini diambil pemerintah, SBY menekankan, jaminan ekonomi untuk rakyat miskin yang terdampak harus menjadi prioritas utama.

"Pilihannya apakah harga BBM dinaikkan berlaku bagi semua, pukul rata, atau kenaikan harga BBM itu berlaku bagi mereka yang tidak patut dapat subsidi," ujar SBY saat menyampaikan sambutan pada Musyawarah Nasional  ke-IX Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta, Senin 8 April 2013.

SBY menjelaskan, tujuan utama pemerintah dalam menekan subsidi ini adalah menjaga ketahanan fiskal agar tetap kuat di tengah krisis ekonomi global yang masih terjadi saat ini.

Karena itu, menurut SBY, pemerintah akan menghitung secara seksama segala konsekuensi yang akan terjadi, apabila terpaksa mengambil keputusan menaikkan harga BBM.

"Kalau harga BBM naik, inflasi akan naik. Kalau inflasi naik, kemiskinan meningkat," kata SBY.

Widodo Beri Motivasi Pemain Arema FC Usai Takluk Dari Persebaya

Presiden pun mempunyai pengalaman tiga kali menaikkan harga BBM. "Dampaknya, harga-harga melambung dan cukup tinggi. Sudah kami hitung, untuk perusahaan, berapa persen dampaknya untuk biaya produksi dari komponen BBM itu," kata SBY.

Oleh karena itu, SBY mengingatkan, apabila kebijakan tersebut jadi diterapkan, jangan ada spekulan yang berusaha memainkan harga tanpa memikirkan kepentingan masyarakat miskin.

"Ini fakta, harga BBM dinaikkan, kemiskinan naik 3-4 persen. Untuk turunkan kembali diperlukan 3-4 tahun," kata SBY.

Namun, SBY melanjutkan, ketika harga BBM diturunkan pada 2008 dari Rp6.000 jadi Rp5.500, kemudian Rp5.000, lalu Rp4.500, inflasi tak ikut turun. "Mestinya harga-harga turun, tapi itu tidak terjadi," katanya.

SBY juga menyadari akan ada banyak penolakan terhadap kebijakan menaikkan harga BBM ini. Namun, SBY dalam hal ini menegaskan bahwa kompensasi akan diberikan kepada rakyat miskin yang terdampak kebijakan ini.

"Untuk penghematan anggaran, kalau bisa dihemat subsidinya. Bukan hanya untuk infrastruktur, karena tidak semua rakyat miskin menikmati infrastrukrur. Tapi, juga untuk penanggulangan kemiskinan," kata SBY. (art)

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman

Petinggi Gerindra: Kemungkinan Pengajuan Hak Angket DPR Hanya 3 Persen

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra mengklaim hampir 95 persen politisi sudah move on atau sudah beranjak dari Pemilu 2024. Peluang hak angket hanya 3 persen.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024