Garuda Indonesia Tetap Layani Penerbangan ke Seoul

Ilustrasi Aktivitas muat barang dan pesawat
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews -
Polres Malang Bongkar Home Industry Sabu di Jatim
Garuda Indonesia menyatakan penerbangan Indonesia ke Korea Selatan sampai saat ini masih berjalan normal walaupun situasi di semenanjung Korea semakin memanas. Korea Utara sejak Maret 2013 lalu telah menyatakan perang terbuka dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila

"Penerbangan Garuda ke Seoul sampai saat ini masih berjalan normal. Tadi malam penerbangan dari Jakarta ke Seoul (GA 878) berangkat dari Cengkareng pukul 23.45 WIB," kata Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Pujobroto kepada
Mitsubishi Fuso Resmikan Diler 3S Baru di Morowali
VIVAnews , Jumat 12 April 2013.


Ia menjelaskan Garuda Indonesia melayani penerbangan ke Seoul dari Jakarta dan dari Denpasar. Garuda Indonesia melayani Penerbangan Jakarta-Seoul dilayani tujuh penerbangan setiap minggu sementara dari Denpasar-Seoul lima penerbangan setiap minggu.


"Kami layani dengan pesawat Airbus A330 dengan load factor sangat bagus, hampir terisi penuh," katanya.


Sebelumnya, kantor berita KCNA melansir pemerintah Korea Utara meminta warga asing yang kini masih berada di Korea Selatan untuk angkat kaki dari negara itu. Himbauan ini diumumkan oleh Korut karena mereka khawatir warga asing akan terkena imbas dari konflik kedua negara apabila terjadi perang terbuka.


Pernyataan ini diungkap oleh kantor berita Korut KCNA pada 9 April 2013.


"Kami tidak ingin membahayakan warga asing di Korsel apabila terjadi perang," tulis KCNA yang mengutip pernyataan Komite Perdamaian Korea Asia-Pasifik.


Komite itu juga kembali menegaskan bahwa tuduhan yang dilancarkan oleh Amerika Serikat dan Korsel sengaja dilakukan untuk memprovokasi perang dengan Korut.


"Sekali perang terjadi di Semenanjung Korea, maka dapat memicu daerah lainnya juga ikut berperang. Oleh sebab itu Korut tidak ingin warga asing menjadi korban," ujar komite itu.


Dilansir laman
CNN
, Selasa 9 April 2013, imbauan ini merupakan kali kedua setelah pada Jumat lalu, Korut menganjurkan diplomat asing yang bertahan di Pyongyang untuk mengambil langkah antisipatif. Mereka mengatakan tidak dapat menjamin keselamatan para diplomat tersebut, apabila mereka tidak keluar dari Korut pada hari Rabu besok.


Namun menurut para pengamat, iimbauan yang diumumkan Korut ini tidak lebih dari gertakan semata. Mereka berpendapat tiap imbauan yang dikeluarkan Korut hanya merupakan aksi provokatif.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya