JK: Naikkan BBM itu Persoalan Mudah, Tapi Dipersulit

SBY dan JK
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews
Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak
- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung rencana Pemerintah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM), termasuk dengan menaikkan harga.
Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA

"Bukan soal setuju atau tidak setuju harga BBM naik, tapi subsidi harus dikurangi," kata Jusuf Kalla kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk Indonesian Young Leaders Forum 2013 yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis 18 April 2013.
Diskriminasi Terhadap Perempuan Dalam Pekerjaan Kian Parah di Tiongkok


Kalla menilai, kebijakan pemerintah yang berencana menjual BBM dengan dua harga justru hanya akan menimbulkan permasalahan baru. Pemerintah berencana menjual BBM kepada masyarakat kelas menengah ke bawah dengan harga Rp4.500 per liter, sedangkan bagi kelas menengah atas Rp6.500.


"Menaikkan harga (BBM) itu persoalan mudah, tapi dipersulit," kata Kalla. "Yang paling mudah adalah BBM dijual dengan harga secara merata atau satu harga saja."


Menurut dia, pengurangan subsidi BBM itu cukup berguna untuk meningkatkan pembangunan. Seperti, membangun infrastruktur dan lainnya. "Subsidi harus dikurangi, kalau tidak, negara tidak bisa bikin infrastruktur, jalan yang layak, dan pertanian yang layak," kata Kalla.


Sementara itu, Kalla menilai, kekhawatiran masyarakat terhadap inflasi yang timbul disebabkan kenaikan harga BBM itu belum tentu sepenuhnya terbukti. Meski terjadi itu hanya sementara.


"Dulu yang meninggalkan inflasi itu minyak tanah, sekarang kan sudah tidak ada lagi masalahnya," katanya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya