Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hahad mengaku bahwa tahun ini setidaknya ada 20 emiten yang berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Baca Juga :
BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun
Menurut Muliaman di Gedung BEI Jakarta, Senin 22 April 2013, untuk memperlancar rencana IPO tersebut, pihaknya menjalin kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia dengan harapan mampu memberikan pengawasan yang kredibel.
"Saya di-update, minat IPO besar. Data di OJK, ada 20 emiten yang ingin IPO tahun ini, dengan angka bisa di atas Rp10 triliun. Makanya, saya ingin komunikasikan dengan BEI," kata dia.
Selain itu, lanjutnya, OJK juga berencana melakukan sosialisasi dan menambah basis investor, sehingga mampu menambahkan jumlah IPO di pasar modal. "Kami ingin kumpulkan debitur bank kelas menengah dengan aset Rp500 miliar, agar mereka bisa memanfaatkan untuk melakukan IPO di pasar modal," tegasnya.
Muliaman juga mengatakan, bahkan lembaganya akan melakukan sosialisasi dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) mengenai keuntungan melakukan IPO serta menarik investor domestik.
"Intinya, kami ingin pasar modal bisa berkembang bukan hanya IPO tapi juga investor domestik. Bagaimana perusahaan asuransi dan dana pensiun untuk bisa investasi di saham dan kita jajaki beberapa aturan, investasi yang kecil-kecil," tegas Muliaman.
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia menargetkan pencatatan saham perdana atau IPO di pasar modal menjadi 30 perusahaan di tahun ini. Sedangkan pada tahun lalu, jumlah perusahaan yang ditargetkan masuk ke pasar modal hanya sekitar 25. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Muliaman juga mengatakan, bahkan lembaganya akan melakukan sosialisasi dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) mengenai keuntungan melakukan IPO serta menarik investor domestik.
