Freeport Akan Pasok Konsentrat ke Smelter Domestik?

Tambang PT Freeport Indonesia di Papua.
Sumber :
  • ANTARA/Spedy Paereng
VIVAnews -
Kembali Lagi ke Jakarta Setelah 5 Tahun, TVXQ: Akhirnya Bertemu Kembali
Perusahaan smelter, PT Indosmelt, mengklaim akan segera menandatangani kontrak kesepakatan pasokan konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia. Kesepakatan ini membantu Freeport dalam renegosiasi kontrak dengan pemerintah Indonesia.
Pemain Ini Cocok Gabung Man City, Kata Aguero

Dikutip dari
Ungkapan Airlangga Hartarto Kalau Golkar Bangga Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024
Reuters, Selasa 23 April 2013, pemerintah mendorong perusahaan tambang asing untuk memberikan nilai tambah di dalam negeri. Salah satunya adalah membangun smelter sebelum Januari 2014, di mana larangan ekspor mineral mentah diberlakukan.


"Setelah negosiasi panjang, saya mendapat sinyal dari Freeport Indonesia bahwa mereka siap untuk menandatangani kontrak pasokan bahan baku dengan kami," kata
Chairman
Indosmelt, Natsir Mansyur.


Mansyur mengatakan, pembangunan smelter Indosmelt akan segera dimulai setelah adanya kesepakatan yang ditandatangani dengan Freeport. Namun, Mansyur tidak menyebutkan jumlah pasokan konsentrat dari Freeport itu. Sementara itu, Freeport belum menanggapi kabar ini.


Freeport Indonesia pada 2013 akan memproduksi 1,1 miliar pounds tembaga dan 1,2 juta ounces emas. Produksi itu naik masing-masing 54 persen dan 31 persen dibanding 2012.


"Langkah ini bagus, karena Freeport tidak harus keluar dana investasi untuk membangun smelter sendiri," kata analis Citigroup London, David Wilson.


Selain Indosmelt, smelter lain yang dijadwalkan akan dibangun sebelum 2014 adalah PT Nusantara Smelting dan PT Global Investindo. Direktur Nusantara Smelting, Juangga Mangasi, menyatakan, dia masih dalam negosiasi dengan perusahaan pemurnian tambang asal Rusia, Norilsk Nickel.


Pemerintah melalui Kepmen ESDM Nomor 7 Tahun 2012 mewajibkan para perusahaan pertambangan untuk membangun smelter untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan dan ekspor yang bernilai tinggi dari sekadar konsentrat. Pemerintah akan melarang ekspor mineral mentah pada 1 Januari 2014.


Asosiasi Pertambangan Indonesia (Indonesia Mining Association/API-IMA) menyatakan, pembangunan smelter tidak ekonomis dan tidak mungkin dilakukan sebelum 1 Januari 2014. Jika ngotot dilaksanakan,


Kondisi ini membuat pemerintah melunak. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, beberapa waktu lalu menyatakan akan ada toleransi untuk ekspor terbatas. Namun, dengan konsekuensi berupa penerapan pajak ekspor yang tinggi. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya